Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Redam Konflik, Waketum PAN Usulkan Kongres Pemilihan Ketua Umum Dipercepat

Kompas.com - 22/12/2019, 07:48 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Totok Daryanto mengusulkan, pelaksanaan Kongres PAN dipercepat.

Sebab, menurut dia, situasi internal PAN menjelang Kongres semakin memanas terkait dukungan para kader terhadap kandidat-kandidat calon ketua umum.

"Daripada ribut terus dan saling tuduh kontraproduktif di antara para kader pendukung antarkandidat, maka semakin cepat dilaksanakan Kongres semakin baik," kata Totok dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/12/2019).

Totok mengatakan, situasi internal PAN yang kian memanas disebabkan para kader yang terafiliasi pada salah satu calon ketua umum, terlalu bersemangat memenangkan jagoannya.

Baca juga: Waketum Senang jika Pemilihan Ketum PAN Aklamasi, Cegah Luka dan Konflik

"Semua mempunyai niat baik untuk mewujudkan mimpi menjadikan PAN partai besar dalam Pemilu 2024. Mereka meyakini para kandidat yang didukungnya adalah kader handal yang mampu merealisasikan mimpi-mimpi tersebut," ujar dia.

Kendati demikian, kata Totok, beberapa dukungan yang ditunjukkan kader terkesan berlebihan.

Salah satunya dengan mendiskreditkan salah satu tokoh partai.

Totok menilai, cara tersebut dapat merugikan internal PAN itu sendiri dalam jangka panjang.

"Kalau dibiarkan terus seperti ini maka semakin lama waktu diselenggarakannya Kongres, maka akan semakin jatuh nama baik para kandidat," kata Totok.

Lebih lanjut, Totok mengingatkan, jika saling serang antar pendukung calon ketua umum masih dilakukan, maka dikawatirkan PAN mendapatkan ketua umum yang cacat citranya.

Oleh karena itu, ia meminta para kader menunjukan politik yang matang dan dapat menyelesaikan pemilihan ketua umum dalam Kongres.

Baca juga: Dukung Zulkifli Hasan, DPW PAN: Jangan Dianggap Kami Berbenturan dengan Amien Rais

"Saya meyakini sebagian besar kader PAN adalah politisi yang matang dalam berpolitik. Semua hiruk pikuk ini akan berakhir dengan terpilihnya Ketum dalam Kongres," pungkas dia.

Sebelumnya, Ketua Steering Commite (SC) Rakernas PAN Saleh Daulay Partaonan mengatakan, Kongres PAN akan digelar paling lambat pada bulan Maret 2019.

Namun, tanggal pelaksanaan Kongres belum ditentukan mengingat pertimbangan teknis.

"Kongres PAN akan dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan Maret 2020. Kami belum menentukan tanggalnya langsung karena mengingat persoalan teknis akomodasi dan transportasi," kata Saleh di Hotel Millennium, Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (7/12/2019).

Saleh mengatakan, meski belum ditentukan, tapi ada sembilan daerah yang menjadi kandidat calon tuan rumah Kongres.

Sembilan daerah itu adalah Sumut, Sumbar, Lampung, DKI Jakarta, DIY Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan Papua.

"Jadi saya kira udah sembilan ya, jadi sembilan tempat ini lah nanti yang akan dibawa ke dewan pimpinan pusat PAN, untuk dilakukan verifikasi dan juga survei tempat itu," ujar dia.

Baca juga: Waketum Bicara Tantangan PAN Lepas dari Ketergantungan pada Satu Tokoh

Saleh berharap, daerah yang terpilih menjadi tuan rumah Kongres PAN memiliki fasilitas yang memadai, mengingat 3.000 kader akan hadir dalam agenda lima tahunan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com