Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundurnya Wiranto yang Jadi Ikon Hanura Dinilai Rugikan Partai

Kompas.com - 18/12/2019, 20:36 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno menilai, mundurnya Wiranto dari kursi Dewan Pembina Partai Hanura akan semakin melemahkan partai tersebut.

Sebab, menurut Adi, hingga saat ini Wiranto masih menjadi wajah Hanura.

"Mundurnya Wiranto dari Hanura ini sedikit banyak membuat partai ini akan semakin melemah. Karena sika tidak suka, Wiranto itu adalah ikonnya Hanura," kata Adi kepada Kompas.com, Rabu (18/12/2019).

Adi mengatakan, tidak heran bahwa Wiranto masih sangat lekat dengan Hanura. Sebab, selain sebagai pendiri, Wiranto pernah menjadi Ketua Umum dan Dewan Pembina Hanura.

"Dan waktu Hanura lolos ke Senayan (DPR) itu kan karena orang melihat Wiranto kan, karena dianggap figur lama, sosok politisi yang sudah malang melintang jadi wajar ikut pemilu langsung lolos," ujar dia.

Menurut Adi, Ketua Umum Hanura saat ini, yaitu Oesman Sapta Odang (OSO), belum berhasil menggantikan kuatnya ketokohan Wiranto.

Baca juga: Wiranto Minta OSO Mundur dari Ketum Hanura

Hal ini terbukti dengan tidak lolosnya Hanura ke DPR dalam Pemilu 2019 di bawah kepemimpinan OSO.

Ditambah lagi, dengan mundurnya Wiranto dari kursi Dewan Pengawas, kian merugikan Hanura dan memperkecil partai tersebut lolos ke Senayan pada pemilu periode berikutnya.

"Itu menjadi kerugian besar bagi Hanura, karena figur sentral figur kunci justru mengundurkan diri dan bahkan tidak menganggap kepemimpinan OSO itu sebagai pemimpin yang sah dan kredibel," kata pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah itu.

Diberitakan sebelumnya, mantan Ketua Umum Hanura Wiranto menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Hanura.

Wiranto memutuskan mundur dari struktur kepengurusan partai, karena ingin fokus pada tugas barunya sebagai Ketua Wantimpres Presiden Joko Widodo periode 2019-2024.

"Saat ini, saya menyatakan mundur dari Ketua Dewan Pembina Hanura. Mengapa? Ini kesadaran saya. Saya selalu berorientasi kepada tugas pokok saya. Saat ini, saya ditugaskan Presiden sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden," kata Wiranto saat menggelar konferensi pers di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12/2019). 

Baca juga: Anggap Kepemimpinan OSO Tak Sah, Kubu Wiranto Akan Gelar Munaslub

Wiranto tak ingin disebut bahwa dirinya dipecat dari Partai Hanura. Apalagi, disebut mengkhianati partai.

"Jadi, diputar-putar. Wiranto dipecat, Wiranto mengkhianati partai, jangan. Saya sudah duluan ini," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD Hanura DKI Jakarta Mohamad Ongen Sangaji mengatakan, Wiranto sudah tidak menjadi Ketua Dewan Pembina Hanura sejak Oesman Sapta Odang (OSO) menjabat ketua umum pada 2015.

Ia mengatakan, sejak OSO menjadi ketua umum, tidak ada jabatan dewan pembina di dalam struktur kepengurusan Hanura.

Karena itu, menurut dia, tidak pantas apabila Wiranto menyebut dirinya mengundurkan diri. Ongen menyebutkan, pengunduran diri itu tidak layak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com