Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Irjen Listyo Sigit, di Tengah PR Besar dan Tantangan Senioritas

Kompas.com - 17/12/2019, 08:42 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri akhirnya resmi memiliki Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) setelah kosong selama lebih dari sebulan.

Perwira tinggi (pati) Polri yang menduduki jabatan itu adalah Irjen Listyo Sigit Prabowo, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

Listyo menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis yang dilantik sebagai Kapolri sejak 1 November 2019.

Upacara serah terima jabatan (sertijab) dilakukan di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2019) kemarin.

Ini yang akan dilakukan Listyo

Seusai upacara, Listyo memberikan keterangan kepada awak media.

Mantan ajudan Presiden Joko Widodo itu mengaku akan menyelesaikan "pekerjaan rumah" Polri, yaitu kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca juga: Resmi Dilantik Jadi Kabareskrim, Irjen Listyo Sigit Akan Konsolidasikan Tim Teknis

Maka dari itu, ia akan segera mengonsolidasikan tim teknis yang bertugas mengungkap kasus tersebut.

"Setelah ini saya akan segera konsolidasikan seluruh tim teknis," ungkap Listyo.

Selain menuntaskan kasus Novel, Listyo juga mengaku memiliki beberapa prioritas tugas. Salah satunya adalah mengawal kebijakan pemerintah.

"Tentunya ada beberapa prioritas yang harus kita laksanakan, terkait dengan tantangan yang memang harus kita hadapi, beberapa tugas beberapa tahun ke depan. Kemudian juga terkait dengan program-program pengawalan kebijakan dari pemerintah juga akan kita laksanakan," ungkapnya.

"Doakan secepatnya."

Baca juga: Irjen Listyo Sigit Jadi Kabareskrim, Mahfud MD: Pilihan Terbaik

Jawaban itu telontar dari Listyo ketika ditanya wartawan kapan kasus Novel akan diungkap.

Ia hanya meminta doa publik agar kasus yang terjadi hampir tiga tahun silam itu segera diungkap.

"Doakan secepatnya," kata Listyo.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com