Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabareskrim Irjen Listyo Sigit, di Tengah PR Besar dan Tantangan Senioritas

Kompas.com - 17/12/2019, 08:42 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

Kompas TV

Kapolri Jenderal Idham Azis melantik Irjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri atau Kabareskrim Polri. Listyo Sigit resmi menjabat sebagai Kabareskrim, mengisi jabatan yang telah kosong sekitar satu setengah bulan. Posisi Kabareskrim sebelumnya ditempati oleh Idham Azis yang kini menjabat sebagai Kapolri.

Setelah Irjen Listyo menjadi Kabareskrim Polri, posisi Kadiv Propam kini dijabat oleh Brigjen Ignatius Sigit Widiatmono. Selain Kabareskrim, Kapolri juga melantik sejumlah perwira tinggi lain.

Bertepatan dengan pelantikannya sebagai Kabareskrim, Irjen Listyo Sigit akan melakukan prioritas pengungkapan kasus yang ditangani Polri. Kabareskrim Listyo Sigit menyatakan akan mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan. 

Tantangan Listyo

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto berpandangan Listyo memiliki sejumlah tantangan dalam menjalankan tugas barunya.

Menurut Bambang, tantangan terbesar adalah menjadi ujung tombak dalam penegakan hukum di Indonesia.

Apalagi, adanya unsur kedekatan Listyo dengan Jokowi. Hal itu dinilai Bambang berpengaruh pada terpilihnya Listyo sebagai Kabareskrim.

"Ekspektasi masyarakat pada pemerintahan Jokowi periode kedua terkait penegakan hukum sangat tinggi," ungkap Bambang ketika dihubungi Kompas.com, Senin.

"Bila Kabareskrim tak bisa menjadi ujung tombak penegakan hukum yang diharapkan publik, itu akan menjadi tambahan beban bagi Presiden Jokowi di tahun-tahun mendatang," kata dia.

Baca juga: Resmi Jabat Kabareskrim, Irjen Listyo Sigit Diminta Kedepankan Pendekatan Keadilan Restoratif

Tantangan lainnya adalah senioritas. Bambang berpendapat bahwa kenaikan pangkat Listyo terbilang singkat.

Seusai menjadi ajudan Jokowi tahun 2016, Listyo mendapat promosi menjadi brigadir jenderal atau bintang satu dan menjadi Kapolda Banten.

Setelah itu, ia mendapat promosi sebagai Kadiv Propam tahun 2018. Listyo pun resmi menyandang pangkat bintang dua atau inspektur jenderal.

Di jabatannya sebagai Kabareskrim, Listyo akan menyandang bintang tiga di pundaknya atau berpangkat komisaris jenderal.

Baca juga: Dinamika Kabareskrim Baru, dari Kode Kapolri hingga Dipilihnya Listyo Sigit

Listyo sendiri merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Sementara banyak pula bawahannya di Bareskrim yang termasuk angkatan di atas Listyo.

Misalnya, wakil Listyo, Irjen Antam Novambar, merupakan lulusan Akpol pada 1985.

"Artinya pengalaman (Listyo) mengonsolidasikan para senior juga sedikit. Dengan demikian, nyaris Listyo hanya menggantungkan back up Kapolri dan Presiden secara struktural," ujarnya.

"Sementara dukungan secara 'kultural' lemah. Angkatan 91 ke bawah masih sangat sedikit yang mengisi jabatan-jabatan strategis," kata Bambang.

Selain itu, Bambang menuturkan bahwa kasus Novel Baswedan juga menjadi salah satu PR Listyo dalam aspek penegakan hukum.

Begitu pula dengan kasus-kasus pungutan liar (pungli), pencemaran nama baik, dan penistaan agama yang menjadi sorotan publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com