Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Aset Wakaf Dikelola Profesional untuk Sejahterakan Rakyat

Kompas.com - 11/12/2019, 10:09 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan, wakaf dapat berperan untuk mendukung berbagai aktivitas produktif.

Apabila aset wakaf di kelola secara produktif, akan meningkatkan kesejahteraan umat.

"Jika ini (Wakaf di kelola dengan baik) dapat dilakukan, akan mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat bawah serta mengurangi kemiskinan dan ketimpangan," kata Wapres saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Badan Wakaf Indonesia (BWI) Provinsi Se-Indonesia di Hotel Aryaduta Jakarta, Selasa malam (10/12/2019).

Baca juga: Laris Manis Saham Syariah Dorong 2 Sekuritas Ini Luncurkan Wakaf Saham

Ia mengatakan bahwa masalah kemiskinan dan ketimpangan masih merupakan masalah utama yang perlu dihadapi karena sebagian besar masyarakat miskin adalah berasal dari kalangan umat Islam.

Hal tersebut dapat diatasi dengan memanfaatkan kekuatan umat Islam melalui wakaf.

Ada lima area yang perlu diperbaiki dalam pengelolaan wakaf, yaitu regulasi tentang wakaf, perbaikan tata kelola, penguatan kapasitas manajemen risiko, pengawasan, integrasi wakaf dengan sistem keuangan serta standarisasi manajemen dan pengelola wakaf.

Karena itu, Wapres Ma'ruf meminta Badan Wakaf perlu terus melakukan inovasi dari sisi pengumpulan maupun pemanfaatan wakaf.

Dengan demikian, wakaf diharapkan mampu mendorong pemberdayaan masyarakat, peningkatan produktivitas dan pada akhirnya dapat memberikan kontribusi bagi pengurangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Ia pun mengatakan kerja sama dengan dunia usaha dan pengembangan UMKM adalah beberapa contoh yang dapat dilakukan.

Baca juga: Dompet Dhuafa Kenalkan Konsep Wakaf Kepada Milenial

Selain itu, Wapres juga meminta agar pengelolaan wakaf dapat memanfaatkan platform digital, baik untuk peningkatan kesadaran wakaf, untuk pengelolaan wakaf serta pelaporan pemanfaartan wakaf.

"Hal ini bertujuan untuk mendorong transparansi pengelolaan wakaf dan meningkatkan kredibilitas pengelola wakaf," lanjut dia.

"Saya mengharapkan agar rapat koordinasi ini dapat merumuskan inisiatif strategis program perwakafan nasional Badan Wakaf Indonesia, penguatan organisasi dan kelembagaan perwakilan Badan Wakaf Indonesia tahun 2020-2024, serta rumusan tentang rekomendasi perwakafan nasional," sambung mantan Rais Aam PBNU itu. 

 

Kompas TV

Kontingen Indonesia di cabang olahraga renang tiba di tanah air pada Selasa (10/12/2019) sore dengan disambut langsung oleh pengurus PB PRSI perwalikan KONI dan NOC Indonesia. Hasil berjuang di Sea Games Filipina tim renang tanah air harus puas membawa 1 emas, 6 perak dan 7 perunggu.

Emas satu-satunya dipersembahkan oleh perenang I Gede Siman Sudartawa yang berjuang di nomor 50 meter gaya punggung putra. Selain Siman sebelumnya cabang olahraga renang juga menaruh harapan medali emas di nomor 200 meter gaya ganti dengan mengandalkan Triady Fauzi Sidiq, 100 meter gaya punggung melalui Gagarin Nathaniel Yus dan 200 meter gaya punggung lewat Farrel Amandio Tangkas.

Namun Triadi hanya mampu mempersembahkan medali perunggu dan Gagarin pulang tanpa medali. Keduanya gagal mengulang kesuksesannya berlomba di Sea Games 2017 di Malaysia yang saat itu mendapat medali emas. Sementara Farrel merupakan perenang junior yang diharapkan mampu menunjukkan tajinya di ajang 2 tahunan harus puas meraih medali perak.

Sementara Juara Umum Renang Sea Games 2019 jatuh ke pelukan Singapura. Negara singa putih ini memperoleh 23 emas, 10 perak dan 4 perunggu.

#SeaGames2019 #TimIndonesia #Renang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com