Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar Hampir Pasti Aklamasi

Kompas.com - 03/12/2019, 21:51 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024 dalam Musyawarah Nasional (Munas) X Golkar hampir pasti aklamasi.

“Kemungkinan besar arahnya kepada aklamasi,” kata Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily di sela Munas Partai Golkar, Senin (3/12/2019).

Musyawarah mufakat berpeluang besar untuk diambil sebagai cara pemilihan Ketua Umum Golkar karena salah satu kandidat yakni Bambang Soesatyo (Bamsoet) mundur dari bursa pencalonan.

Bamsoet mundur sebagai bakal calon Ketua Umum Partai Golkar dengan berbagai pertimbangan.

Baca juga: Bambang Soesatyo Mundur dari Pencalonan Ketua Umum Partai Golkar

Bamsoet menyatakan mundur sebelum munas dibuka Presiden Joko Widodo. Adapun, Bamsoet merupakan pesaing terberat petahana, Airlangga Hartarto.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) dan Ketua Panitia Melchias Marcus Mekeng membuka Musyawarah Nasional X Partai Golkar di Jakarta, Selasa (3/12/2019).KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (tengah) didampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) dan Ketua Panitia Melchias Marcus Mekeng membuka Musyawarah Nasional X Partai Golkar di Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Sebagai informasi, kader Partai Golkar yang telah mengambil formulir di Komite Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar yang dipimpin Maman Abdurahman hingga Senin (2/12/2019) berjumlah 9 orang.

Menurut Maman,dari sembilan nama kader yang telah mendaftarkan diri sebagai calon ketua umum (caketum) Golkar, empat nama dinilai tidak memenuhi syarat sebagai caketum.

Para kandidat yang tidak memenuhi syarat yakni Indra Bambang Utoyo, Ahmad Anama, Derek Loupatty, dan Aris Mandji.

Baca juga: 4 dari 9 Pendaftar Caketum Golkar Tak Memenuhi Syarat. Siapa Saja?

 

Sementara itu, kader Golkar yang memenuhi syarat sebagai caketum adalah Airlangga Hartarto, Bambang Soesatyo, Ridwan Hisjam, Ali Yahya, dan Agun Gunandjar.

Sebagai informasi, Achmad Annama Chayat, Agun Gunandjar Sudarsa, dan Indra Bambang Utoyo mundur dari pencalonan.

Kader lain yang telah mendaftarkan diri yakni Ali Yahya pun telah menjalin komunikasi politik dengan Airlangga Hartarto.

Bahkan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pada Selasa (3/12/2019) siang menghadiri syukuran sekretariat Satkar Ulama Indonesia di Jalan Rawa Sari X, Jakarta Pusat.

Suara kunci

Meski hampir pasti aklamasi, Ace melanjutkan, mekanisme sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Golkar tetap harus dijalankan dalam munas.

Forum pengambilan keputusan tertinggi Partai Golkar itu digelar mulai 3 hingga 6 Desember 2019.

“Proses persidangan tetap akan dilaksanakan,” ujarnya.

Dalam persidangan, imbuh dia, tetap akan diagendakan sesi pemilihan Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024.

“Nanti akan dilihat apakah yang mendaftarkan diri itu memenuhi syarat atau tidak. Ataukah para peserta menghendaki langsung aklamasi,” kata Ace.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com