Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: 340 Orang Mengungsi Akibat Banjir di Solok Selatan, Sumbar

Kompas.com - 25/11/2019, 19:52 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 340 orang mengungsi akibat bencana banjir yang melanda Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, total 8.809 orang terdampak bencana tersebut per Senin (25/11/2019) hari ini.

Sementara, sebanyak 1.914 rumah terendam banjir, dan 24 bangunan lainnya mengalami kerusakan.

Baca juga: Banjir di Solok Selatan, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat 14 Hari

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas setempat pun telah memberikan bantuan logistik kepada para korban, berupa makanan dan obat-obatan.

"BPBD Kabupaten Solok Selatan telah memberikan bantuan logistik untuk korban bencana banjir berupa makanan siap saji sekitar 4.000 bungkus," ungkap Agus melalui keterangan tertulis, Senin.

Masyarakat beserta dinas terkait juga mulai membersihkan rumah yang terdampak bencana.

Pemerintah daerah pun sudah menetapkan masa tanggap darurat pascabencana.

"Telah diberlakukan status tanggap darurat bencana alam banjir di Kabupaten Solok Selatan mulai tanggal 22 November sampai dengan 5 Desember 2019," katanya.

Baca juga: Empat Jembatan Rusak Parah Akibat Banjir Solok Selatan, Akses Warga Terputus

Hingga saat ini, kata Agus, tim di lapangan pun terus berkoordinasi untuk evakuasi serta pendataan terhadap korban maupun kerugian akibat banjir.

Sebelumnya diberitakan, akibat hujan deras yang terjadi sejak Jumat (22/11/2019), empat kecamatan di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, diterjang banjir.

Banjir tersebut juga sempat membuat jalan Padang-Kerinci tidak bisa dilewati selama empat jam karena air menutupi jalan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com