Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Milenial Tak Mesti 'Full Time' Dampingi Presiden

Kompas.com - 21/11/2019, 17:55 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, para staf khusus baru yang berasal dari kalangan milenial itu tidak mesti setiap hari bertemu dengan dirinya.

"Tidak harus harian ketemu. Minimal satu minggu, dua minggu, ketemu," ujar Presiden Jokowi saat memperkenalkan tujuh staf khusus barunya di beranda Istana Negara, Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Baca juga: Billy Papua, Mahasiswa Oxford Anak Penjual Kue yang jadi Stafsus Jokowi

Jokowi tidak mempersoalkan apabila ketujuh stafsus milenial ini tidak berada penuh di kantornya sehari-hari.

Sebab, Jokowi mengakui, para stafsusnya itu memiliki kegiatan masing-masing.

"Tidak mesti full time (mendampingi). Beliau-beliau ini sudah memiliki kegiatan, memiliki pekerjaan," ujar Presiden.

Baca juga: Jadi Stafsus Jokowi, Siapa Aminuddin Maruf?

Namun demikian, ia hanya meminta para stafsus untuk selalu siap untuk menyampaikan laporan dan masukan terkait bidangnya masing-masing.

"Yang namanya masukan, setiap jam dan setiap menit, bisa saja," ujar dia.

Diberitakan, Presiden Jokowi mengumumkan pengangkatan staf khusus baru presiden. Mereka berasal dari kalangan milenial dan dengan berbagai latar belakang.

Berikut nama-namanya:

1. Putri Indahsari Tanjung - (CEO dan Founder Creativepreneur),

2. Adamas Belva Syah Devara - (Pendiri Ruang Guru),

3. Ayu Kartika Dewi - (Perumus Gerakan Sabang Merauke),

4. Angkie Yudistia - (Pendiri Thisable Enterprise, kader PKPI, difabel tuna rungu),

5. Gracia Billy Yosaphat Membrasar - (Pemuda asal Papua, peraih beasiswa kuliah di Oxford),

6. Aminuddin Ma'ruf - (Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia PMII),

7. Andri Taufan Garuda (Pendiri Lembaga Keuangan Amartha). 

 

Kompas TV Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini yang kena prank atau dikerjai wartawan di hari ulangtahunnya yang ke 58 kemarin. Risma yang awalnya panik akhirnya ngomel sambil tertawa.<br /> <br /> Saat sedang wawancara di kediamannya. Risma dikejutkan dengan suara seorang wartawan yang berteriak. pria ini ternyata akting sedang kesurupan. Risma yang tidak tau sedang dikerjai terlihat panik dan komat kamit. lalu mengambil gelas minumnya dan berdoa sebelum diberi ke wartawan itu.<br /> <br /> Setelah merasa cukup mengerjai Risma. sejumlah staf masuk ruangan sambil bernyanyi. Risma kemudian diminta meniup kue ulang tahun yang disiapkan stafnya bersama para wartawan. Peremuan kelahiran 20 November 1961 ini benar benar tak menyangka semua hanya bercanda. untung bu risma ngga marah ya.. Selamat ulang tahun bu, semoga sehat selalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com