Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Try Sutrisno: Pancasila Masih Relevan, Disarikan dari Nilai Agama

Kompas.com - 19/11/2019, 12:15 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Try Sutrisno menegaskan, Pancasila masih relevan menjadi solusi persoalan kekinian bangsa.

Menurut Try, Pancasila disusun berdasarkan intisari nilai-nilai yang ada di nusantara.

"Pancasila itu jadi dasar negara pertama. Sebab disusun dari nol, dan fundamental. Pancasila digali dari semua budaya dan adat kita, bahkan sudah disarikan dari nilai-nilai agama yang ada di nusantara," ujar Try ketika memberikan materi penguatan nilai Pancasila kepada pengajar dan penceramah di Hotel Borobudur, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2019).

Baca juga: 7 Fakta Tersangka Bom Bunuh Diri di Medan, Latihan Berkuda dan Memanah hingga Tak Hapal Pancasila

Try mengingatkan bahwa para penyusun Pancasila merupakan orang-orang yang beragama.

Dengan begitu, Try menyebut Pancasila dikembangkan dengan prinsip genetivus objectivus (didasari dengan prinsip filsafat barat) dan genetivus subjektivus (dikembangkan dengan mengkritisi perkembangan terkini).

"Sehingga, sebagai dasar negara, Pancasila diharap bisa menjadi solving nantinya saat menghadapi persoalan bangsa yang ada. Salah satunya, kalau kita hadapi situasi saat ini, marak soal transideologi (ideologi transnasional)," lanjut Try.

Try mengingatkan paparan ideologi transnasional perlu diwaspadai semua pihak.

Terlebih, di era keterbukaan informasi yang memberi ruang kepada masyarakat mencari informasi secar bebas.

"Hati-hati saat kita main-main smartphone. Kita bisa searching ke mana saja, lalu kaum milenial bisa bebas dari segala tekanan, terbuka sampai bebas bebasnya," kata Try.

Baca juga: BPIP Minta Pancasila Diajarkan secara Lebih Merakyat

"Jangan sampai bangsa Indonesia goncang akibat dinamika kehidupan nasional dan internasional ini," lanjut dia.

Sehingga, Try meminta pemahaman kepada nilai Pancasila kepada generasi muda terus diulang dan dikembangkan.

Try khawatir tanpa pemahaman kepada dasar negara yang baik, ke depannya bangsa Indonesia kembali mundur.

"Kalau tidak selalu di-refresh terus menerus soal komitmen untuk melaksanakan Pancasila, negara bisa masuk zaman zero. Indonesia balik lagi dari nol," tambah Try. 

 

Kompas TV Putri Presiden Pertama Indonesia, Sukmawati Soekarnoputri, mengklarifikasi bahwa aduan dugaan penistaan agama dirinya berawal dari pernyataannya yang diubah dalam suatu artikel media online. Klarifikasi Sukmawati inidiberikan saat menjadi narasumber di program acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV. Berikut cuplikannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com