Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nusron: Wajar Jokowi Puji Airlangga, Bukan Berarti Restu jadi Ketum Lagi

Kompas.com - 08/11/2019, 19:35 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Nusron Wahid menilai wajar jika Presiden Jokowi memuji Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Sebab, Airlangga merupakan Menteri Koordinator bidang Perekonomian di kabinet Jokowi-Ma'ruf.

"Masak Pak Jokowi mengatakan menterinya jelek, kan tidak mungkin. Jadi, pujian itu wajar dan hal yang biasa. Malah sesuatu keharusan. Malah lucu kalau Pak Jokowi tidak memuji pilihannya. Apalagi Pak Airlangga memang menteri yang ‘perform’ di mata beliau," kata Nusron saat dihubungi, Jumat (8/11/2019).

Baca juga: Bambang Soesatyo Tak Hadiri Rapat Pleno Golkar, Ada Apa?

 

Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid usai pertemuan dengan kader Golkar kubu Bambang Soesatyo, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Ketua Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid usai pertemuan dengan kader Golkar kubu Bambang Soesatyo, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Namun Nusron meyakini pujian yang disampaikan Jokowi di perayaan HUT Golkar itu tak terkait dengan Musyawarah Nasional Partai Golkar yang akan segera digelar.

Menurut dia, pujian itu bukan berarti merestui Airlangga untuk kembali menjabat ketua umum.

"Sebagai sosok yang sangat demokratis, memuji menteri bukan berarti merestui dan ikut-ikutan dalam Munas atau agenda internal partai," kata Nusron.

Menurut Nusron, Jokowi pasti mengharapkan agar pelaksanaan Munas berjalan dengan demokratis, ‘fair play’, tidak gaduh, serta menghargai berbagai pendapat yang ada. Jokowi, kata dia, pasti menyerahkan sepenuhnya pemilihan Ketum Golkar di tangan pemilik suara.

"Saya yakin tidak ada restu merestui kepada satu atau dua orang kandidat dari Pak Presiden, termasuk kepada Pak Airlangga," ujar Nusron.

"Sebab beliau Presiden yang sangat demokratis dan menghargai proses demokrasi. Pasti beliau menghargai hak dan pilihan DPD I dan DPD II Golkar," sambungnya.

Baca juga: Polemik Bambang Soesatyo Jadi Caketum Golkar dan Peringatan Tak Ingkar Janji

Presiden Jokowi memuji Airlangga di hadapan para kader partai beringin yang hadir di peringatan HUT ke-55 Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (6/7/2019) malam.

"Saya yakin Golkar akan semakin matang dan saya yakin golkar mendatang terus melejit karena ketuanya top," kata Jokowi disambut tepuk tangan para kader Golkar yang hadir.

"Ya memang top, beliau kan menko. Menko Perekonomian lho, jabatan yang sangat strategis. Karena apa pun sekarang guncangan ekonomi dunia, bukan barang mudah diatasi, bukan hal gampang," sambungnya.

Selanjutnya, Jokowi pun masuk ke topik Musyawarah Nasional Partai Golkar. Jokowi berharap pemilihan ketua umum di Munas nanti bisa berjalan lancar dan tak melahirkan goncangan di tubuh partai beringin.

Baca juga: Pujian Jokowi untuk Airlangga Hartarto Jelang Munas Golkar...

"Tadi disampaikan Pak Ketua dalam situasi seperti ini kita tahu bahwa Golkar sudah menjadi tulang punggung kekuatan pemerintah. Jadi misalnya ada guncang sedikit, pemerintah kita juga ikut. Oleh sebab itu solid dan komitmen harus kita jaga sama-sama," kata dia.

Munas Golkar akan digelar di Jakarta pada 3-6 Desember mendatang. Sejauh ini ada dua calon yang sudah menyatakan akan maju di Munas Golkar, yakni petahana Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com