Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Doakan Saja, Kalau Tuhan Ridho, Kami Akan Ungkap Kasus Novel

Kompas.com - 01/11/2019, 14:21 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen M Iqbal meminta masyarakat turut berdoa agar Polri bisa mengungkap kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan.

Iqbal menegaskan bahwa tim teknis saat ini terus bekerja dan sudah mendapat temuan yang signifikan untuk mengusut kasus yang telah terjadi sejak April 2017 lalu ini.

"Ada hal-hal yang sangat signifikan, tolong digarisbawahi. Sangat signifikan yang sudah kami dapat. Doakan saja, Insyaallah kalau Tuhan ridho, kami akan mengungkap kasus ini," kata Iqbal usai menghadiri pelantikan Idham Azis sebagai Kapolri di Istana Negara, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Baca juga: Usai Dilantik Jokowi, Idham Azis Bungkam Saat Ditanya Kasus Novel

Namun, Iqbal enggan menjelaskan lebih jauh bentuk temuan yang disebutnya signifikan itu. Sebab, jika diungkapkan ke publik justru akan menganggu proses penyelidikan.

Iqbal hanya menegaskan penyelidikan kasus Novel akan terus berjalan meskipun terjadi pergantian Kapolri.

Ia menyebut Kapolri Jenderal Idham Aziz pun akan segera menunjuk dan memerintahkan Kabareskrim yang baru agar segera menyelesaikan kasus tersebut.

Baca juga: Novel Baswedan: Saya Tidak Akan Pernah Diam, Saya Tetap Akan Protes

"Kabareskrim yang baru akan diperintahkan untuk segera menuntaskan kasus Novel Baswedan dan akan ditunjuk (Kabareskrim baru) beberapa hari lagi," kata Iqbal.

"Saya juga sampaikan tim teknis, terus bekerja maksimal sampai detik ini, tanpa henti. Mereka melakukan upaya maksimal untuk mengungkap kasus ini, peristiwa ini," sambungnya.

Sementara itu, Idham Azis yang baru saja dilantik Presiden Jokowi enggan berkomentar saat ditanya wartawan soal kasus Novel. Ia langsung berjalan cepat meninggalkan barisan awak media.

Baca juga: Estafet Penuntasan Kasus Novel Baswedan di Kepolisian...

Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu saat baru saja menunaikan shalat subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Akibat penyiraman air keras ini, kedua mata Novel terluka parah.

Namun, sampai Tito Karnavian selesai menjabat Kapolri dan kini menjabat menteri dalam negeri, kasus itu belum juga terungkap.

Presiden Jokowi menyatakan akan mengejar Idham Azis sebagi Kapolri baru untuk mengungkap pelaku penyerahan Novel.

Kompas TV Setelah dinyatakan lolos uji kepatutan dan kelaikan oleh DPR RI, kapolri terpilih, Komjen Idham Azis akan dilantik hari ini (1/11). Pasca terpilih, Idham Azis juga berjanji mempercepat pengungkapan kasus penyerangan penyidik KPK, Novel Baswedan dan akan segera menunjuk Kabareskrim.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com