Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Sebut Fase Suhu Panas Ekstrem di Indonesia Telah Terlewati

Kompas.com - 31/10/2019, 17:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca Miming Saepudin menyatakan fase suhu panas ekstrem di Indonesia telah terlewati.

Hal itu disampaikan Miming dalam diskusi prediksi dan ancaman bencana di Indonesia pada 2020 di Gedung BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

"Tadi yang cukup menarik untuk fase saat ini suhu panasnya sudah lewat. Jadi mulai sekarang hingga periode bulan Desember hingga Maret, potensi cuaca ekstrem suhu hingga 39 derajat celsius sudah terlewati," ujar Miming.

Baca juga: Status Siaga Darurat Karhutla di Riau Berakhir, Ini Penjelasan BNPB

Ia menambahkan, saat ini rata-rata suhu paling tinggi di Indonesia terpantau di kisaran 35-37 derajat celsius.

"Sekarang saja terpantau kami lihat di kisaran 35-37 derajat celsius. Dan 37 derajat celsius itu masih di wilayah Jawa. Dalam arti memang di wilayah Jawa curah hujan, atmosfer, juga tidak terlalu basah. Tapi kondisi suhu masih relatif normal," lanjut dia.

Pekan lalu, BMKG dalam keterangan tertulisnya menyebutkan, dalam waktu satu minggu ke depan masih ada potensi suhu terik di sekitar wilayah Indonesia.

"Khususnya sampai akhir Oktober ini dan daerah di bagian selatan Jawa dan Nusa Tenggara," ucap Indra.

Baca juga: Pergantian Musim, BNPB Minta Masyarakat Waspadai Bencana

Suhu terik ini masih akan terjadi karena posisi semu matahari yang masih akan berlanjut hingga ke selatan.

Selain itu, Deputi Bidang Meteorologi Mulyono R Prabowo mengatakan kondisi atmosfer yang masih cukup kering membuat suhu panas berpotensi meningkat karena kurangnya pertumbuhan awan yang bisa menghalangi terik matahari.

Imbauan BKMG

Sehubungan dengan cuaca panas yang melanda beberapa wilayah di Indonesia, BMKG mengimbau masyarakat yang terdampak untuk minum air putih yang cukup guna menghindari dehidrasi.

Baca juga: Bantu Korban Gempa Ambon, BNPB Bikin Program Emas Biru dan Emas Hijau

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mengenakan pakaian yang melindungi kulit dari sinar matahari jika beraktivitas di luar ruangan serta mewaspadai adanya aktivitas yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan.

Tak hanya itu, BMKG juga mengimbau warga untuk mewaspadai adanya potensi angin kencang yang diperkirakan terjadi di Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Kompas TV Indonesia masih belum akan terasa adem dalam beberapa hari ke depan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprakirakan cuaca panas masih berpotensi terus terjadi. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan ada 3 penyebab cuaca panas yang terjadi di Indonesia. Mulai dari belum terjadinya pembentukan awan yang bisa melindungi bumi bertiupnya angin kering dan panas dari australia hingga posisi semu matahari. Ancaman anomali cuaca dan perubahan iklim semakin nyata di depan mata. Suhu panas ekstrem semakin serius dirasakan warga dari kekeringan kesulitan mendapat air bersih hingga kebakaran hutan yang masif. Bagaimana mengantisipasi suhu panas yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Dan apa langkah besar pemerintah agar masyarakat tidak menderita? Untuk membahasnya sudah hadir dirjen pengendalian perubahan iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rhuanda Agung Sugadirman. Kemudian ada Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Thomas Dhamaluddin. Serta Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak. #SuhuPanas #Indonesia #Lingkungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com