JAKARTA, KOMPAS.com - Teten Masduki diangkat menjadi Menteri Koperasi dan UMKM pada Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Sosok Teten sebenarnya telah berada di lingkaran dekat Jokowi sejak masa kampanye Pilpres 2014.
Dalam tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla, Teten Masduki menempati posisi sebagai anggota Tim Relawan. Ia pun kemudian menjadi anggota Tim Transisi ketika itu.
Setelah Jokowi terpilih, Teten kemudian masuk ke lingkaran Istana Kepresidenan dengan menjadi staf khusus kabinet.
Baca juga: Teten Masduki Diminta Jokowi Urusi Orang Banyak
Pada 2015, ia digeser menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang kala itu diangkat menjadi Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan.
Pada 2018, posisi Teten di Kepala Staf Kepresidenan digantikan oleh Moeldoko. Namun, Teten masih berada di lingkaran Istana dengan menjadi Koordinator Staf Khusus Presiden.
Jauh sebelum berada di lingkaran istana, Teten dikenal sebagai seorang aktivis antikorupsi.
Namanya melambung kala Indonesia Corruption Watch yang dipimpinnya membongkar kasus korupsi eks Jaksa Agung Andi Muhammad Ghalib.
Baca juga: Teten Masduki Datangi Istana Kenakan Kemeja Putih
Namanya yang harum di sektor antikorupsi membawanya masuk ke gelanggang politik pada 2013.
Kala itu, ia mencalonkan diri sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat berduet dengan politikus PDI-P Rieke Diah Pitaloka.
Namun, lelaki berkepala plontos itu mesti mengakui keunggulan petahana yaitu Ahmad Heryawan yang berduet dengan aktor senior Deddy Mizwar. Duat Paten (Rieke-Teten) hanya memperoleh 28,41 persen.
Meskipun punya rekam jejak di sektor antikorupsi, keberadaan Teten di lingkaran Istana dianggap tidak memiliki pengaruh pada upaya pemberantasan korupsi.
Lewat akun Instagram @sahabatICW, ICW menyindir sejumlah aktivis yang seolah menghilang setelah masuk ke dalam lingkaran istana.
Menanggapi hal itu, Teten mengaku paham jika para pegiat antikorupsi marah terkait revisi UU KPK yang dilakukan DPR dan pemerintah.
"Enggak mau komentarlah. Wajar mereka marah," kata Teten saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/9/2019).