Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Api dan Asap Berkurang, Hujan Buatan Tetap Dilakukan

Kompas.com - 02/10/2019, 17:19 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan tetap melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) meski titik api dan kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan sudah jauh berkurang.

Demikian diungkapkan Peneliti Utama UPT Hujan Buatan BPPT Edvin Aldrian dalam acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Gedung BNPB, Rabu (02/10/2019).

"Selama bulan Oktober (2019), operasi penyemaian garam dari udara tetap dilakukan oleh gabungan BPPT, BMKG dan TNI AU," ujar Edvin.

Baca juga: Hujan Buatan Dinilai Berhasil Atasi Karhutla Kalimantan dan Sumatera

Ia mengakui, TMC yang dilakukan beberapa pekan terakhir telah sukses menurunkan hujan di daerah terdampak karhutla.

Beberapa daerah yang dimaksud, yakni Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Jambi.

Bersama BMKG dan pemerintah daerah (pemda) setempat, BPPT juga membuka posko TMC di daerah-daerah tersebut, kecuali Jambi.

"Rencananya kami akan menyemai garam NaCl dengan jumlah lebih besar ke wilayah terdampak karhutla dengan menggunakan pesawat Hercules C-130," kata dia.

Sejauh ini, dari total 45 armada udara yang dikerahkan BNPB dan TNI AU, sebanyak 41 di antaranya menggunakan helikopter untuk pelaksanaan water bombing dan patroli.

Baca juga: BPPT Sebut Hujan Buatan di Kalbar Signifikan Kurangi Asap

Kemudian, 4 pesawat CN 219 dan Casa 212-200 khusus untuk operasi rekayasa hujan TMC.

"Kami sudah melakukan penyemaian kapur tohor (CaO) di pagi hari untuk mengurangi kepekatan asap dan memudahkan pertumbuhan awan potensial di sejumlah wilayah karhutla," terang dia.

Selanjutnya pada sore hari, penyemaian dengan menggunakan garam NaCL untuk menurunkan hujan pun dilakukan. 

 

Kompas TV Kabut asap pekat masih selimuti sejumlah wilayah di Indonesia. Salah dua wilayah terdampak, yakni Jambi dan Palangkaraya. Senin (23/9), data Airvisual tunjukkan AQI Jambi berada di angka 365. Sementara, AQI Palangkaraya berada di angka 346. Artinya, kualitas udara di Jambi dan Palangkaraya masuk kategori berbahaya. Kabut asap akibat dari meluasnya kebakaran hutan dan lahan. Sebelumnya, hujan buatan sudah dilaksanakan demi mengurangi dan mengatasi kabut asap di sejumlah wilayah.Kabut asap membuat aktivitas warga terganggu. Beberapa keluhan warga di antaranya mata perih hingga sesak napas. #KabutAsap #KualitasUdara #Karhutla
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com