JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) akan mengerahkan 5 pesawat untuk melakukan teknologi modifikasi cuaca (TMC) hujan buatan di wilayah yang terkena bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca BPPT Tri Handoko Seto mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan TMC hujan buatan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Sebagian di antaranya telah turun hujan.
"Ada 5 pesawat yang kita kerahkan untuk Sumatera dan Kalimantan dalam operasi TMC," ujar Seto dalam jumpa pers di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Selasa (24/9/2019).
"Sekarang kami sedang melakukan TMC hujan buatan di Kalimantan-Sumatera. Didukung dengan 4 pesawat, Casa 212-200 di Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan, CN 1295 di Kalimantan Tengah, C-130 di Riau, dan besok Casa 212-200 di Riau. Kita lihat daerah mana yang membutuhkan itu," lanjut dia.
Baca juga: BPPT Sebut Hujan Buatan di Kalbar Signifikan Kurangi Asap
Seto mengatakan, penambahan pesawat tersebut dilakukan karena sejak Jumat (20/9/2019) lalu telah ditemukan potensi awan hujan di Sumatera dan Kalimantan.
Bibit-bibit hujan tersebut terpantau sudah banyak sehingga pihaknya terus melakukan pengerjaan TMC dengan menyebarkan kapur tohor aktif yang membantu mempercepat proses pertumbuhan awan.
"Dengan semakin banyak potensi (awan) yang ada, maka semua armada yang kami punya dikerahkan supaya masalah ini bisa selesai," kata dia.
BPPT pun menargetkan pada akhir bulan September ini, tepatnya 30 September, akan ada perubahan signifikan terhadap penurunan eskalasi karhutla.
"Sebelumnya memang tak pernah menggunakan pesawat sebanyak itu. Sekarang kami total TMC," kata dia.
Baca juga: Hujan Buatan Akan Dilakukan di Karhutla Sumatera dan Kalimantan
Dia menegaskan, hujan menjadi satu-satunya cara yang dapat menghentikan karhutla parah yang terjadi seperti saat ini.
Dengan demikian, teknologi modifikasi hujan buatan dinilainya sangat berperan.
Meski luasannya belum dihitung, kata dia, tetapi secara kuantitatif di Kalimantan Barat hujan buatan sudah efektif meredakan karhutla sebanyak 50 persen.