Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri Imbau Kepala Daerah dan DPRD Serap Aspirasi Mahasiswa

Kompas.com - 26/09/2019, 17:34 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengimbau kepada seluruh kepala daerah dan pimpinan DPRD untuk menyerap aspirasi masyarakat dan mahasiswa yang berunjuk rasa.

"Kami meminta, mengharapkan DPRD yang merupakan bagian dari pemda dan pemda kepala daerahnya untuk menerima dengan baik unjuk rasa, demo-demo mahasiswa yang sampaikan aspirasi dan aspirasi tersebut untuk bisa diteruskan ke DPR RI atau pemerintah pusat," ujar Tjahjo saat menyampaikan keterangan pers-nya di Kantor Kementerian Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Kamis (26/9/2019).

Dia mengatakan, hingga saat ini pihaknya sudah menyampaikan tiga kali radiogram dan surat imbauan, termasuk surat keputusan (SK) yang diterbitkannya, untuk meminta agar DPRD menyerap aspirasi masyarakat dan mahasiswa dengan baik.

Baca juga: Polri Sebut DPO Kasus Terorisme Terlibat pada Kerusuhan Demo Mahasiswa di Medan

"Kemudian menyalurkan itu kepada pihak-pihak yang ditentukan pemerintah pusat dan DPR RI," kata dia.

Pada kesempatan itu, Tjahjo juga meminta kepala daerah dan pimpinan DPRD untuk terus berkomunikasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dari tingkat pangdam hingga danramil, kapolda sampai kapolsek, serta kajati sampai kajari, termasuk tokoh masyarakat dan agama.

"Kepala daerah punya hubungan langsung dengan guru dan kepala sekolah untuk lakukan kontrol, mengingatkan kepada guru, para medis, perawat, yang diisukan di hoaks agar hati-hati. Kami perintah untuk koordinasi dengan Forkopimda tadi," kata dia.

Baca juga: Polisi: Kelompok Anarko Menyusup dalam Demo Mahasiswa di Jakarta dan Jabar

Tjahjo juga mengatakan, pihaknya menjamin stabilitas politik di daerah tetap terjaga dengan baik. Sebab, pemprov hingga kelurahan tetap bekerja menjalankan fungsi layanan publik dengan baik, termasuk di DKI Jakarta.

Diketahui, beberapa waktu belakangan para mahasiswa menggelar demonstrasi di sejumlah daerah di depan gedung DPRD wilayah masing-masing.

Mereka menuntut agar pemerintah dan DPR tidak mengesahkan RKUHP dan membatalkan revisi UU KPK, termasuk beberapa tuntutan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com