Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Dinas Pendidikan Jakarta dan Kemdikbud Lindungi Pelajar dari Aksi Massa

Kompas.com - 26/09/2019, 09:54 WIB
Christoforus Ristianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) meminta kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) dan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk mendeteksi dan melindungi anak-anak sekolah agar tidak mengikuti aksi massa.

Diketahui, sehari setelah para mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya melakukan aksi di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, para pelajar melakukan aksi dengan tuntutan dan di lokasi yang sama, Rabu (25/9/2019).

"KPAI sudah berkoordinasi dengan pejabat Kemdikbud RI, khususnya kepala biro hukum dan organisasi Kemdikbud agar dapat segera disikapi ke dirjen dikdasmen demi melindungi anak-anak dari potensi kerusuhan," ujar komisioner KPAI Retno Listyarti dalam keterangan tertulis, Kamis (26/9/2019).

Baca juga: Pukul 18.20 WIB, Ratusan Pelajar STM Bergerak Menuju Gedung DPR

 

Retno menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan kepala dinas pendidikan DKI Jakarta.

Kepala Dinas diminta membuat surat edaran melalui aplikasi Whatsapp kepada seluruh kepala suku dinas pendidikan di seluruh Jakarta agar kepala sekolah melakukan komunikasi ke orangtua pelajar.

"Kepala sekolah segera melakukan komunikasi berantai melalui wali-wali kelas ke para orangtua seluruh siswa untuk mendeteksi keberadaan anak-anaknya," paparnya kemudian.

Baca juga: Viral Anak STM Ikut Demo di Depan Gedung DPR, Ini Faktanya...

 

Ia menambahkan, KPAI juga menyayangkan pelajar melakukan aksi unjuk rasa di sekitar Gedung DPR. Retno menyebutkan, hingga saat ini pihaknya telah mendeteksi pelajar tersebut berasal dari Bekasi, Depok, dan Jakarta Utara.

"Sebagian besar diduga siswa SMK atau STM," tuturnya.

Adapun terkait aksi massa pelajar diduga terjadi setelah adanya pesan berantai berisi ajakan demo di depan Gedung DPR yang beredar di kalangan pelajar.

Baca juga: Demo Pelajar Berujung Rusuh, Mendikbud: Jangan Gampang Terprovokasi

Pesan berantai ini menjadi alasan massa pelajar untuk berbondong-bondong mendatangi Gedung DPR.

Hal ini diketahui setelah polisi menginterogasi massa pelajar yang datang ke Gedung DPR.

"Tadi saya kumpulkan di sisi Manggala Wanabakti di arah DPR. Mereka saya tanyakan tujuannya. Ternyata mereka mendapatkan pesan berantai yang hari ini kami akan dalami dari mana pesanannya untuk mereka datang ke DPR," ujar Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan di depan Gedung DPR, Rabu (25/9/2019).

Kompas TV Sejumlah orang tua siswa mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjemput anak-anak mereka yang diamankan terkait unjuk rasa di kawasan DPR. Untuk bisa menjemput anaknya para orang tua harus membuat surat pernyataan sebagai jaminan anaknya tidak akan mengulangi mengulangi perbuatannya. Hingga malam ini ratusan pelajar diamankan Polda Metro Jaya terkait aksi unjuk rasa yang berujung anarkistis di sekitar Gedung DPR. Sebelumnya di depan Gedung DPR RI sedikitnya seratus pelajar dari berbagai sekolah dikumpulkan polisi. Mereka kedapatan membawa senjata tajam dan petasan dan mengaku ingin ikut berdemo. Polisi menyatakan para pelajar ini mendapatkan informasi untuk berkumpul di DPR dari pesan berantai dan media sosial. Selain pelajar sejumlah provokator juga turut ditangkap. #PelajarSTM #PoldaMetroJaya #Demonstrasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com