Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkpolhukam Usul Gubernur Patungan Bangun Asrama Mahasiswa di Daerah Lain

Kompas.com - 09/09/2019, 19:23 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

AKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengusulkan kepada Menteri Dalam Negeri agar gubernur di daerah tertentu patungan untuk mendirikan asrama mahasiswa di beberapa daerah lain.

Hal tersebut diusulkan agar tidak ada kesan eksklusif setiap mahasiswa daerah yang tinggal di asrama khusus daerahnya, contohnya seperti asrama mahasiswa Papua.

Terlebih, apa yang terjadi di Papua saat ini bersumber dari permasalahan di asrama mahasiswanya yang berada di Surabaya, Jawa Timur.

"Kami usulkan kepada Mendagri untuk bisa koordinasi dengan para gubernur, ke depan nanti para gubernur patungan saja. Tiga provinsi patungan," ujar Wiranto saat konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (9/9/2019).

Baca juga: Menurut Kapolda, Ini Alasan 700 Mahasiswa Asal Papua Pilih Pulang Kampung

"Kalau setiap kota satu (asrama per provinsi), ada Papua, Kalimantan Barat, Sumatera Barat, (lebih baik) 3 gubernur ini bersatu biayai sama-sama agar ada asrama nusantara 1, nusantara 2 sehingga anak-anak bercampur di situ," ucap dia. 

Dengan demikian, menurut Wiranto, tidak akan ada kesan eksklusif bagi mereka yang tinggal di asrama tersebut seperti yang terjadi saat ini.

Dia berharap, hal tersebut bisa dilakukan ke depannya agar seperti apa yang terjadi di Papua tidak terulang.

Sebab, kata Wiranto, sumber permasalahan yang terjadi di Papua saat ini dari asrama-asrama mahasiswa yang eksklusif asal daerah khusus untuk daerah Jawa, terutama Malang, Surabaya, Yogyakarta, dan Bandung.

Baca juga: Kapolda Sebut Ada 700 Mahasiswa Papua Pilih Pulang Kampung

Tidak hanya Papua, ada daerah lainnya seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Maluku, dan beberapa daerah lainnya.

"Asrama ini yang biayai, membangun,bdan memelihara adalah pemda. Beasiswa juga pemda, tapi tidak kemudian mereka bisa terkotak-kotak. Makanya, kami usulkan untuk tiga gubernur patungan buat asrama," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com