Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Siap Bekunjung ke Papua, Ini yang Akan Dilakukan...

Kompas.com - 05/09/2019, 13:23 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin menerima para pendeta dari Papua di kediamannya, Menteng, Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Ma'ruf Amin dan para pendeta Papua berdialog mengenai situasi keamanan di sana.

Kiai Ma'ruf mengatakan, ke depannya permasalahan di Papua harus diselesaikan lewat cara kebudayaan sehingga bisa diterima oleh masyarakat di sana.

"Saya juga bisa berkunjung ke Papua. Kebetulan Papua ini kan mendukung Pak Jokowi dengan saya ini besar sekali, 91 persen. Ini luar biasa," ujar Ma'ruf saat menyampaikan keterangan pers bersama Pendeta Papua Richard Tonjau.

"Maka itu menjadi kewajiban kami, Pak Jokowi dengan saya untuk menjaga keutuhan di Papua dan kedamaian. Itu sudah merupakan satu tanggung jawab yang harus kita pikul. Saya kira banyak upaya yang harus kita lakukan," kata dia.

Baca juga: Maruf Amin: Kita Berharap Papua Segera Damai, Papua Bagian dari Kita

Ma'ruf menambahkan, strategi kebudayaan untuk menyelesaikan masalah Papua bisa dimulai dengan berdialog bersama para tokoh adat dan agama di sana.

Dia meyakini upaya dialog bisa menyelesaikan konflik di sana.

Ma'ruf menambahkan, Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur telah menempuh upaya dialog dengan masyarakat Papua.

Hasilnya, masyarakat Papua bisa menerima kebijakan dari pemerintah pusat.

Karena itu, Ma'ruf mengatakan bahwa upaya dialog yang telah dilakukan Gus Dur perlu dilanjutkan. Ia pun akan melakukan hal yang sama setelah dilantik sebagai wakil presiden.

"Tentu kami akan mengambil langkah-langkah melalui pendekatan budaya, pendekatan agama. Tokoh-tokoh agama ini sudah punya kesempatan untuk membangun keutuhan termasuk di Papua," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Kapolri: Kerusuhan Papua Disiapkan Jelang Rapat Komisi HAM dan Sidang Umum PBB

Langkah ini dilakukan Ma'ruf Amin untuk menyelesaikan konflik dan kekerasan yang mengganggu kehidupan masyarakat di sana.

Dengan demikian, pemerintah berharap tercipta perdamaian agar kesejahteraan bisa tercipta.

"Mereka tidak ingin Papua ini seperti dikatakan terganggu komunikasi, terganggu transportasi, kemudian ekonomi. Suasana pun mereka ingin Papua menjadi daerah damai, wilayah damai. Damai disentuh harus ada pendekatan-pendekatan yang membuat ketenangan," ujar Ma'ruf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com