JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) mencatat, ada 48 calon legislatif terpilih periode 2019-2024 yang mungkin menciptakan dinasti politik di partai politik maupun di parlemen.
"Dari 574 jumlah kursi yang diisi caleg terpilih di Pemilu 2019, 48 di antaranya memiliki hubungan kekerabatan dengan petinggi parpol tertentu, kepala daerah, gubernur, bupati, maupun wali kota," ujar peneliti Formappi, Lucius Karus di Kantor Formappi, Jakarta Timur, Kamis (5/9/2019).
Berdasarkan penelusuran Formappi, 48 caleg yang memiliki hubungan kekerabatan tersebut tersebar di tujuh parpol, yakni Gerindra dengan 5 caleg, Golkar (9), Nasdem (8), PAN (5), PDI Perjuangan (10), Demokrat (6), dan PKB (5).
Partai Nasdem misalnya, anak sang Ketua Umum Surya Paloh, yakni Prananda Surya Paloh, menjadi caleg terpilih dari daerah pemilihan Sumatera Utara I.
Baca juga: Yuk Kenali Wajah Anggota DPR Terpilih yang Baru 23 Tahun...
Kemudian dari PAN, ada anak dari Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, yakni Hanafi Rais dari dapil Yogyakarta.
Lalu, dari PDI-P ada anak Megawati Soekarnoputri, yakni Puan Maharani dari dapil Jawa Tengah.
"Selain Puan, keponakan Megawati, Puti Guntur Soekarno dari dapil Jawa Timur dan adik kandungnya Guruh Soekarnoputri dari dapil yang sama juga terpilih," ucap Lucius.
Dari PKB, lanjut dia, ada istri mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, yakni Netty Prasetiyani dari dapil Jawa Barat.
Kemudian, di Partai Demokrat, ada anak Susilo Bambang Yudhoyono, yakni Edhie Baskoro Yudhoyono dari dapil Jawa Timur.
"Untuk Golkar ada anak kandung Agung Laksono, yaitu Dave Akbarshah Fikarno dari dapil Jawa Barat, sedangkan di Gerindra ada istri Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, yaitu Himmatul Aliyah dari dapil Jakarta," ujar dia.
Baca juga: Profil 3 Caleg DPR Terpilih yang Raih Suara Terbanyak
Maka dari itu, Lucius menilai, kecendurungan dari tujuh parpol tersebut masih kental dengan oligarki politik.
"Parpol masih dikuasai oleh satu keluarga yang berjejaring secara kekerabatan. Itu yang membuat dinasti politik terus terjadi," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.