JAKARTA, KOMPAS.com - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) akan mengirimkan sepuluh nama capim KPK hasil seleksi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Rencananya, Pansel Capim KPK akan menyerahkan nama sepuluh nama orang tersebut pada 2 September 2019 atau besok.
Meski sudah berada di tahap akhir, namun sejumlah kritikan dan masukan masih dialamatkan kepada Pansel Capim KPK.
Salah satu kritik disampaikan pengamat politik Jeirry Sumampow. Dia mengatakan bahwa Pansel Capim KPK periode 2019-2013 terlalu prosedural dan resisten terhadap masukan publik.
Baca juga: Pansel Capim KPK Dinilai Terlalu Prosedural dan Resisten akan Kritik
Menanggapi kritikan tersebut, Anggota Pansel Capim KPK Hendardi menyebutkan bahwa pansel dalam bidang apa pun pasti akan bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
"Yang pasti kami bekerja berdasarkan data dan fakta-fakta, serta rekam jejak capim yang mendaftar. Tentu tidak berdasarkan asumsi-asumsi," ujar Hendardi kepada Kompas.com, Minggu (1/9/2019).
Hendardi juga menyatakan bahwa sepuluh nama yang disampaikan ke presiden merupakan pilihan terbaik menurut Pansel Capim KPK.
"Sepuluh nama yang akan kami sampaikan ke Presiden sudah melalui seleksi yang ketat dan profesional. Besok pagi akan kami tentukan sepuluh nama yang disetor ke Presiden," kata dia.
Baca juga: Kalau Capim KPK Salah Pilih, Dukungan kepada Jokowi Juga Akan Turun
Namun, Hendardi juga mengatakan bahwa seluruh masukan dari pihak mana pun, baik dari unsur KPK, akademisi, guru besar, LSM, tokoh masyarakat, dan lain-lainnya tetap dijadikan pertimbangan dan menjadi masukan tersendiri bagi pansel.
Hanya saja, hal-hal yang sifatnya masih dugaan atau indikasi dan belum pasti, maka hal tersebut tidak bisa dipaksakan kepada Pansel Capim KPK untuk diterima sebagai kebenaran.
"Pansel sejak awal mendapat mandat Presiden, berupaya memperoleh capim yang bersih dan berintegritas yang dapat memimpin KPK dengan baik," ujar Hendardi.
"Kami teguh pada integritas dan independensi kami dalam melakukan proses seleksi yang terbuka," kata dia.
Baca juga: 500 Pegawai KPK Tolak Irjen Firli, Pansel: Kami Fokus Rapat Hasil Wawancara
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.