Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Polemik Pemindahan Ibu Kota Baru | Jam Kerja Pramugari | Kode Pesan Singkat

Kompas.com - 31/08/2019, 10:07 WIB
Harry Rhamdhani,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

KOMPASIANA - Presiden Joko Widodo pada Senin (26/08/2019) telah mengumumkan ibu kota negara akan pindah dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara (PPUKK), Provinsi Kalimantan Timur," kata Joko Widodo.

Terkait pemindahan Ibu Kota, sebenarnya Joko Widodo memberi beberalasan. Satu di antaranya adalah beban Jakarta yang sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan, dan pusat jasa.

Meski bukan lagi hal yang baru, tetapi kali ini benar-benar jadi menarik perhatian Kompasianer dan menjadi diskusi yang menarik terkait pro dan kontra pemindahan Ibu Kota baru.

Selain topik mengenai pemindahan Ibu Kota, pada pekan ini juga tak kalah ramainya dengan artikel yang membahas tentang jam kerja pramugari hingga keresahan atas kebiasaan orang-orang ketika memulai pembicaraan lewat aplikasi.

Berikut 5 artikel terpopuler di Kompasiana dalam sepekan:

 

1. Butuh Waktu 74 Tahun untuk Tentukan Sendiri Ibu Kota RI

Membaca unggahan Presiden Joko Widodo di Instagram mengenai pemindahan Ibu Kota, membuat Kompasianer Shendy Adam membayangkan ini: Jakarta menjadi ibu kota Indonesia adalah sebuah kebetulan dalam sejarah.

Tidak ada yang keliru atas itu memang. Bahkan, lanjutnya, wacana pemindahan ibu kota sudah bergaung bahkan sejak masa awal revolusi kemerdekaan.

"Presiden Soekarno sendiri pernah membentuk Panitya Agung untuk menentukan calon ibu kota," tulis Kompasianer Shendy Adam.

Sebagian wilayah di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur akan menjadi ibu kota pengganti Jakarta. (Baca selengkapnya)

 

2. Memahami Kegalauan ASN Pindah ke Ibu Kota Baru

Ternyata pemindahanan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur menimbulkan permasalahan baru: nasib para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mau-tidak-mau ikut pindah.

Kompasianer Rustan Ibnu Abbas menuturkan, ia sudah 5 kali merasakan pindah rumah kontrakan, rasanya pasti tidak enak, capek dan was-was.

Hal itulah yang kemudian ia bayangkan terjadi pada ASN tersebut.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com