Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Gandeng KPK dan Kejagung untuk Data Aset Negara

Kompas.com - 27/08/2019, 15:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi, Kejaksaan Agung, serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang untuk mengoptimalisasi pendapatan dan penertiban aset negara.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, saat ini masih banyak aset-aset milik negara yang tidak terdaftar sehingga rawan diserobot orang lain.

"Ada yang sertifikatnya ada, tetapi gedung atau tanahnya enggak ada. Ada yang gedung dan tanahnya banyak tetapi sertifikatnya enggak ada. Nah ini mau diatur, ditata dengan baik," kata Tjahjo di Kantor Kemendagri, Selasa (27/8/2019).

Baca juga: KPK Temukan Potensi Penyelamatan Aset Negara Senilai 100 Miliar

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menjelaskan, upaya penertiban aset negara ini lebih berfokus pada pendataan aset-aset negara yang selama ini dikuasai orang lain. Menurutnya, tidak ada penindakan.

Laode mencontohkan, ada sebuah lahan milik PT KAI di Medan yang beralihfungsi menjadi mal. Ketimbang membongkar tersebut, pemilik mal justru membagi keuntungan dengan pemerintah daerah setempat.

"Tujuannya bukan untuk penindakan tapi merapikan catatan dan terus terang kalau yang seperti ini pengembalian negaranya jauh-jauh lebih besar dibanding kita menindak satu dua orang," ujar Laode.

Menurut Laode, upaya tersebut sudah berjalan di beberapa provinsi antara lain Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Papua.

Baca juga: Penjelasan KPK soal Penyelamatan Aset Negara yang Disinggung Jokowi

"Contoh saja yang agak ekstrim Stadion Mattoangin di Sulawesi Selatan di Makassar. Itu kan aset pemda tapi itu dikuasai oleh yayasan nanti sekarang baru kita bisa kembalikan setelah ada koordinasi dengan pihak-pihak yang ikut terlibat," kata Laode lagi.

Untuk itu, Tjahjo meminta para kepala daerah menyiapkan anggaran untuk menyertifikasi aset-aset milik daerah.

"Baik aset kemendagri, provinsi, kabupaten/kota, sampai ke aset desa. Aset desa memang ada yang bukan milik desa, itu ada. Ini harus jelas didata dengan baik," kata Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Soal Isu Jadi Menlu Prabowo, Meutya Hafid: Hak Prerogatif Presiden Terpilih

Nasional
Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Benarkan Data Bais Diretas, Kapuspen: Server Dinonaktifkan untuk Penyelidikan

Nasional
1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

1.000 Anggota Legislatif Main Judi Online, PPATK: Agregat Deposit Sampai Rp 25 Miliar

Nasional
Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Kembali Satu Kubu di Pilkada Jakarta 2024, PKS dan Anies Dianggap Saling Ketergantungan

Nasional
PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

PDI-P Gabung, Koalisi Anies Disebut Bisa Unggul pada Pilkada Jakarta

Nasional
Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Personel Polri Ikuti Konferensi FBI Asia Pasifik di Vietnam, Bahas Penggunaan Kripto untuk Kejahatan

Nasional
Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Grace Natalie Sebut Kebijakan Fiskal Jokowi Akan Berlanjut di Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Jokowi Ungkap Alasan Pemerintah Pusat Selalu Cawe-cawe Untuk Perbaikan Jalan Daerah

Nasional
Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Idrus Marham Bantah Koalisi Prabowo Ingin Jegal Anies di Pilkada Jakarta

Nasional
Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Jokowi Ungkap Kementan Akan Penuhi Kebutuhan Pompa untuk 7.600 Hektare Sawah di Kotawaringin Timur

Nasional
Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Menko Polhukam Sebut TNI-Polri dan BIN Harus Sakti Jelang Pilkada

Nasional
Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Soal Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Gerindra: Belum Memenuhi Kuota

Nasional
KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

KPK Komitmen Tuntaskan Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Hari Anti Narkotika Internasional, Fahira Idris Paparkan 6 Upaya Berantas Peredaran NPS di Indonesia

Nasional
MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

MKD Bakal Panggil PPATK Soal Anggota DPR Main Judi Online

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com