Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjerat Kasus Impor Bawang Putih, Berapa Harta I Nyoman Dhamantra?

Kompas.com - 09/08/2019, 19:26 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi VI DPR I Nyoman Dhamantra ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait kuota impor bawang putih.

Berdasarkan catatan situs acch.kpk.go.id, Nyoman Dhamantra terakhir kali mengurus laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) pada 30 Juni 2016.

Dari dokumen LHKPN yang diunduh, Jumat (9/8/2019), jumlah harta kekayaan Dhamantra Rp 25.189.359.500.

Baca juga: Kontroversi Impor Bawang Putih, Pernah Bikin Kesal Buwas hingga Jadi Jadi Perkara di KPK

Rinciannya, ia memiliki 4 bidang tanah dan bangunan dengan total nilai sebesar Rp 17.217.935.000. Aset itu tersebar di wilayah Jakarta Selatan, Purwakarta, dan Tangerang Selatan.

Politisi PDI-P itu tercatat memiliki 5 mobil. Rinciannya, Marcedes Benz tahun 2001 senilai Rp 600 juta, Toyota Innova tahun 2009 senilai Rp 250 juta, Daihatsu Xenia tahun 2006 senilai Rp 125 juta, Nissan Teana tahun 2010 senilai Rp 205 juta, dan Toyota Avanza tahun 2014 senilai Rp 130 juta.


Selain itu, ia memiliki harta bergerak dengan total Rp 3,01 miliar, yaitu barang-barang seni dan antik dengan nilai Rp 3 miliar dan benda bergerak lain senilai Rp 11 juta.

Dhamantra memiliki giro dan setara kas lain sebesar Rp 5.674.500.

Baca juga: KPK Miris Urusan Impor Bawang Putih Jadi Bahan Korupsi

Dalam kasus ini, Nyoman Dhamanrea diduga menerima suap sebesar Rp 2 miliar dari pemilik PT Cahaya Sakti Agro (PT CSA) Chandry Suanda dan pihak swasta Doddy Wahyudi untuk mengurus kuota impor bawang putih sebesar 20.000 ton.

Suap tersebut dikirim dari rekening Doddy ke rekening kasir money changer Nyoman Dhamantra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Jokowi Panen Ikan Nila Salin di Tambak Air Payau di Karawang

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum Caleg yang Mendebatnya

Nasional
Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Kejar Pemerataan Dokter Spesialis, Kemenkes Luncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis RS Pendidikan

Nasional
Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Jokowi Bakal Bisiki Prabowo Anggarkan Program Budi Daya Nila Salin jika Menjanjikan

Nasional
Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com