Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pada Siswa Lemhanas, Menhan Tegaskan Perlunya Penguatan Nilai Pancasila

Kompas.com - 08/08/2019, 11:46 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan perlu adanya penguatan kembali nilai-nilai Pancasila.  Pasalnya, Pancasila yang di gali dari akar budaya bangsa merupakan satu-satunya solusi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa.

“Penguatan ini diperlukan karena saat ini bangsa Indonesia sedang menghadapi beberapa ancaman, baik itu ancaman nyata, belum nyata dan ancaman perang mindset,” kata Menhan, seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com, Rabu (7/8/2019).

Menhan sendiri mengatakan itu saat memberikan ceramah pembekalan kepada 80 peserta program pendidikan singkat angktan XXII tahun 2019 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Senin (5/8/2019) di ruang Bhinneka Tunggal Ika Gedung Pancagatra, Kantor Lemhannas, Jakarta.

Baca juga: Mengapa Pancasila Tidak Bisa Diganti?

Adapun 80 peserta tersebut terdiri dari TNI 30 orang, Polri 15 orang, Kementerian lima orang, Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah 14 orang, Kopertis lima orang, Kadin tiga orang, Ormas lima orang dan tokoh masyarakat tiga orang.

Dalam acara tersebut Menhan memberikan ceramahnya yang berjudul Konsep Kebijakan Pertahanan RI. Ia menjelaskan tentang Konsep Kebijakan Pertahanan Negara RI dihadapkan kepada Perkembangan Lingkungan Strategis.

Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memberikan selamat kepada peserta program pendidikan singkat angktan XXII tahun 2019 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Senin (5/8/2019) di ruang Bhinneka Tunggal Ika Gedung Pancagatra, Kantor Lemhannas, Jakarta.Dok. Humas Kementerian Pertahanan Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu memberikan selamat kepada peserta program pendidikan singkat angktan XXII tahun 2019 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Senin (5/8/2019) di ruang Bhinneka Tunggal Ika Gedung Pancagatra, Kantor Lemhannas, Jakarta.

Melalui pembekalan ini, Menhan berharap dapat memperbesar kesamaan pandang serta membangkitkan komitmen serta pemikiran bersama dalam mewujudkan pertahanan negara yang tangguh.

Menhan menegaskan pertahanan negara yang tangguh diwujudkan melalui strategi sistem pertahanan negara bersifat semesta.

“Sistem tersebut memadukan komponen pertahanan berlandaskan dengan jiwa dan raga bangsa Indonesia yang didukung oleh kekuatan TNI beserta alutsistanya,” kata dia.

Baca juga: Menhan: Tentara Profesi Bukan Jabatan, Jiwa Tentara Mendarah Daging

Bicara masalah pertahanan negara, Kementerian Pertahanan (Kemhan) sendiri dalam menyusun kebijakan pertahanan negara berdasarkan pada hakekat ancaman. Ancaman perang saat ini masih menjadi ancaman yang belum nyata.

Adapun ancaman nyata saat ini dan adalah terorisme, bencana alam, sparatisme dan pemberontakan, pencurian sumber daya alam serta narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com