Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis: Direksi PLN Harus Paham Listrik, Bukan Sekadar Kejar Profit

Kompas.com - 08/08/2019, 06:53 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Analis Energi IEEFA Elrika Hamdi berpendapat, pimpinan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) harus orang yang memiliki keilmuan di bidang kelistrikan.

Dengan demikian, orang tersebut tahu bagaimana merawat sistem listrik serta cepat tanggap bila terjadi masalah seperti pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu (4/8/2019).

“Soal direksi, power sector sangat penting. Direksinya harus punya background kelistrikan atau yang mengerti listrik,” ujar Elrika di Kantor YLBHI, Jakarta, Rabu (7/9/2019).

Beberapa direktur utama PLN yang pernah menjabat rata-rata memiliki latar belakang kelistrikan, seperti Nur Pamudji yang pernah menjadi General Manager PLN P3B Jawa-Bali.

Baca juga: Listrik Padam 2 Hari, PLN Sumedang Siapkan Rp 13 Miliar untuk Kompensasi

Begitu pun Pelaksana Tugas Dirut PLN saat ini, Sripeni Inten Cahyani yang sebelumnya pernah menjadi Dirut Indonesia Power.

Sementara itu, Sofyan Basir, mantan Dirut PLN yang tengah berkasus di KPK, memiliki latar belakang perbankan dan ekonomi.

Elrika mengatakan, listrik merupakan hal krusial yang harus dijaga agar sistemnya tidak terganggu.

Oleh karena itu, butuh pimpinan institusi yang mengerti betul bagaimana menangani proyek kelistrikan, mulai dari perencanaan, pengembangan, hingga pemeliharaan.

“Karena ini menyangkut masalah keamanan, keandalan sistem. Tidak bisa masalah profit saja,” kata Elrika.

Baca juga: Seknas Jokowi: Pejabat yang Bertanggung Jawab Pemadaman Listrik Lebih Baik Mundur

Peneliti Auriga Nusantara, Hendrik Siregar menyampaikan, hampir di semua perusahaan BUMN, jabatan seperti dirut hingga komisaris merupakan orang-orang titipan.

Ia menilai, beberapa direksi dan komisaris yang ditunjuk tak memiliki latar belakang yang dibutuhkan BUMN tersebut.

“Sering kali kita lihat seorang direksi tidak ada hubungan dengan kelistrikan, tiba-tiba ditempatkan begitu saja,” kata Hendrik.

Pemadaman listrik terjadi karena gangguan pada transmisi sutet 500kv PLN di Jawa Barat, kemudian gas turbin 1 hingga 6 Suryalata mengalami trip dan gas turbin 7 mengalami off.

Baca juga: Pakar Tegaskan Listrik Tenaga Surya Harus Mendapat Perhatian

Sementara itu, terputusnya pasokan listrik di Jabodetabek disebabkan gangguan pada sirkuit pertama di saluran udara Ungaran (Jawa Tengah) pada 11.45 WIB (4/8/2019). 

Gangguan tersebut menjalar ke sirkuit kedua yang mengakibatkan jaringan SUTP Depok-Tasik juga terimbas.

Hal ini merupakan permulaan terjadinya pemadaman di sistem Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.

Pemadaman listrik tersebut pun berdampak pada sejumlah layanan publik yang terganggu, terutama yang mengandalkan listrik sebagai tenaga utama sebagai penggerak.

Aliran listrik kembali normal pada Minggu (4/8/2019) malam di sebagian wilayah. Namun, ada beberapa wilayah yang masih mengalami pemadaman bergilir hingga Selasa (6/8/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com