Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin Sampaikan Tiga Saran kepada Jokowi untuk Tingkatkan Perekonomian

Kompas.com - 12/06/2019, 21:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Kamar Dagang Indonesia (KADIN) memberikan masukan kepada Presiden Joko Widodo tentang bagaimana menggenjot perekonomian negara.

Saran itu disampaikan ketika pengurus KADIN bersama dengan pengurus HIPMI, Rabu (12/6/2019), bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta.

Saran pertama, meningkatkan kemampuan tenaga kerja Indonesia di luar negeri. Ketua KADIN Rosan Roeslani Perkasa mengatakan, saran ini memang cukup out of the box.

"Sebenarnya ini agak out of the box, yakni tentang pengiriman TKI. TKI kita kurang lebih ada 3,6 juta orang. Remitansinya 11 miliar dollar. Ini kecil dibandingkan Filipina yang tenaga kerjanya hampir sama, 3,5 juta orang. Namun remitansinya sampai 33 miliar dollar," ujar Rosan seusai pertemuan.

"Kenapa kita enggak bisa lebih tinggi remitansinya? Masalahnya adalah di kemampuan bahasa. Ini bisa kita dorong untuk program vokasi yang memang sedang diutamakan Bapak Presiden dalam pemerintahannya," lanjut dia.

Rosan memperkirakan, kebijakan ini akan meningkatkan remitansi TKI sebesar 10 miliar dollar AS. Nilai itu dikalkulasi dapat mengurangi neraca defisit berjalan sekitar 30 miliar dollar AS.

Kedua, KADIN menyarankan pemerintah mendorong pengembangan sektor pariwisata di Indonesia.

Salah satu orientasinya adalah agar wisatawan tinggal lebih lama sekaligus menghabiskan uang lebih banyak di Indonesia.

Berdasarkan catatan KADIN, wisatawan di Indonesia mencapai 15,5 juta per tahun.

Dari jumlah itu, devisa yang dihasilkan sebesar 17 miliar dollar AS. Angka ini dinilai dapat digenjot lagi dengan perbaikan kualitas destinasi wisata atau menciptakan destinasi wisata baru.

Saran ketiga, terkait penetrasi produk tekstile Indonesia ke pasar-pasar yang terkena dampak perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.

Menurut Rosan, tekstil dan garmen merupakan salah satu produk yang cukup mudah mengambil peluang itu.

"Itu yang sifatnya mungkin jangka pendek ya. Kita juga bicara mengenai bagaimana melanjutkan reformasi perpajakan dari pemotongan PPh, apakah di level 17 sampai 18 persen, sekarang kan masih 25 persen," ujar Rosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com