Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alat Bukti KPU di MK Didominasi dari Lima Provinsi di Jawa

Kompas.com - 12/06/2019, 18:35 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 272 kontainer berisi dokumen jawaban dan alat bukti terkait sengketa hasil pilpres diserahkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Menurut Komisioner KPU Hasyim Asy'ari, dokumen tersebut dihimpun dari 34 provinsi. Terdapat lima provinsi dengan jumlah dokumen dan alat bukti yang paling banyak.

"Yang pertama tentu saja provinsi dengan jumlah pemilih besar, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, kemudian Banten, dan DKI Jakarta," kata Hasyim usai menyerahkan dokumen dan alat bukti di Gedung MK, Jakarta Pusat, Rabu (12/6/2019).

Baca juga: Bawaslu Serahkan 134 Alat Bukti dan 151 Halaman Keterangan Tertulis ke MK

Hasyim mengatakan, pemilih di Pulau Jawa mayoritas berjumlah banyak, sehingga besar kemungkinan akan dipersoalkan ketika persidangan.

Ia menyebut, banyaknya pemilih berpengaruh pada jumlah TPS yang kemudian mempengaruhi banyaknya dokumen.

"Banyaknya dokumen juga berkaitan dengan banyaknya TPS seperti di Jatim misalkan kabupaten/kotanya 38, Jateng 35 (kabupatem/kota), TPS-nya berapa ribu," ujar Hasyim.

Baca juga: Menhan Sebut Situasi Keamanan Jelang Sidang MK Kondusif

"Tergantung dari segala macam tingkatan penyelenggara itu maka dokumennya juga mengikuti sebanyak itu yang disiapkan," sambungnya.

Untuk diketahui, dokumen yang diserahkan KPU dalam 272 kontainer tersebut akan digunakan KPU untuk menjawab gugatan sengketa hasil pilpres yang dimohonkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga ke MK.

Dalam hal ini, KPU bertindak sebagai pemohon.

Kompas TV Jelang sidang perdana di Mahkamah Konstitusi pengamanan di sekitar area gedung ditingkatkan. Personel TNI dan Polri sudah disiagakan sejak Rabu pagi. Ratusan personil TNI dan Polri berjaga di area sekitar dan dalam gedung Mahkamah Konstitusi. #MahkamahKonstitusi #GugatanPilpres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com