Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aria Bima: Pertemuan AHY dengan Jokowi dan Megawati Jangan Dipersepsikan Merapatnya Demokrat...

Kompas.com - 10/06/2019, 22:28 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI Perjuangan Aria Bima meminta publik tidak terburu-buru mempersepsikan silaturahim tokoh politik oposisi ke Presiden Joko Widodo sebagai bagian dari upaya bergabung ke dalam koalisi pendukung pemerintah. 

"Bahwa ada silaturahim antara AHY dengan Bu Mega, dengan Pak Jokowi, atau Zulkifli Hasan, itu tidak usah terlalu dijadikan sebagai suatu hal yang berkaitan dengan koalisi pemerintahan ke depan," ujar Aria di Rumah Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2019). 

Sebab, Aria meyakini memang tidak ada pembahasan koalisi di dalam silaturahim itu. Pembahasan mengenai konfigurasi partai politik pendukung pemerintah kemungkinan baru akan dibahas setelah pelantikan presiden dan wakil presiden, 20 Oktober 2019 mendatang. 

Baca juga: Menurut Pengamat, Ada Peran Megawati dan SBY dalam Pertemuan Jokowi-AHY

Aria melanjutkan, yang terpenting dari silaturahim tokoh oposisi kepada kubu yang berkuasa adalah memberikan keteduhan kepada masyarakat seusai mengikuti kontestasi pemilihan umum. 

"Sampai hari ini, kita lebih bagaimana keteduhan pasca-Pilpres penting dilakukan. Maka pertemuan antartokoh menjadi penting, termasuk Pak Jokowi yang juga sudah membuka diri untuk bertemu Pak Prabowo," ujar Aria.

"Jadi, jangan setiap pertemuan ini dikalkulasi seolah-olah merapatnya suatu partai ke suatu tim kampanye dan rakyat tidak butuh itu. Rakyat itu sekarang butuh suasana teduh, damai. Itu tercermin dari pertemuan antartokoh," lanjut dia. 

Baca juga: Yenny Wahid: Semoga Kita Dapat Mencontoh Akhlak Baik dari AHY dan Ibas...

Persoalan bahwa silaturahim ini nantinya akan berujung pada bertambahnya partai politik pendukung pemerintah, Aria juga meyakini, Presiden Jokowi tidak lebih condong ke partai politik tertentu.

"Menurut saya, PAN, Demokrat dan Gerindra memiliki peluang sama untuk bareng-bareng menyusun jalannya pemerintahan ini ke depan yang nanti akan dibicarakan Jokowi dan Kiai Ma'ruf," ujar Aria.

Kompas TV Saling serang pendapat antara Partai Demokrat dan Gerindra terus memanas. Sebaliknya, hubungan Demokrat dengankoalisi partai pendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin justru semakin mesra. Spekulasi pembicaraan kursi menteri untuk AHY pun muncul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com