JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan sebanyak 58.000 personel TNI-Polri disiagakan untuk mengamankan DKI Jakarta pasca-kerusuhan di beberapa titik.
"Jumlah TNI-Polri yang sudah masuk ke Jakarta dan mengamankan Jakarta sekarang sudah 58.000 personel," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (23/5/2019).
Dedi mengatakan, beberapa titik yang menjadi fokus pengamanan adalah kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Istana, Gedung DPR/MPR, dan Mahkamah Konstitusi.
Baca juga: 6 Hoaks dan Cek Fakta Kerusuhan 22 Mei 2019, Brimob China hingga Ambulans Gerindra
Kemudian, sejumlah titik lain seperti sentra ekonomi hingga Kedutaan Besar asing juga diamankan.
"Untuk tempat-tempat lain seperti sentra-sentra ekonomi tetap menjadi pengawasan aparat keamanan TNI-Polri kemudian objek-objek vital nasional serta kantor-kantor Kedutaan Besar asing juga tetap diamankan," ungkapnya.
Sebelumnya, aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/5/2019), berbuntut kericuhan.
Selain di daerah Sarinah, dekat Gedung Bawaslu, kerusuhan terjadi di beberapa titik, seperti Tanah Abang, Slipi, dan Petamburan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.