Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepolisian Didorong Investigasi Informasi Warga Meninggal Saat Kerusuhan 22 Mei

Kompas.com - 23/05/2019, 10:51 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid meminta investigasi menyeluruh perihal informasi 6 orang meninggal dunia dalam kerusuhan yang berlangsung pada Selasa (21/5/2019) malam hingga Rabu (22/5/2019).

"Amnesty menyerukan agar pihak berwenang melakukan investigasi yang menyeluruh atas kematian tersebut, sesuai kaidah hukum nasional maupun internasional tentang hak asasi," kata Usman ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (23/5/2019).

Ia menekankan, aparat berwajib tetap perlu menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dalam menangani insiden tersebut.

Baca juga: Pascarusuh 22 Mei, Sarinah Dipenuhi Sampah hingga Plang Rusak

Menurut Usman, langkah itu dapat mencegah kericuhan meluas dan munculnya tindakan melawan hukum lainnya.

"Hal ini agar pihak keamanan dapat mencegah eskalasi ketegangan yang dapat menyulut kekerasan dan berada dalam koridor hukum yang benar," ujar dia.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengaku mendapat laporan adanya 6 orang meninggal dunia dalam kerusuhan yang berlangsung tadi malam.

Akan tetapi, polisi ingin memeriksa terlebih dahulu penyebab kematian tersebut.

"Sebelumnya saya dapat laporan dari Dokkes Polri ada 6 orang meninggal. Informasinya ada yang kena tertembak, ada yang kena senjata tumpul. Ini harus kita clear kan, di mana dan apa sebabnya," ujar Tito dalam konferensi pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Rabu (21/5/2019).

Baca juga: Perusuh 22 Mei, dari By Design, Massa Bayaran, hingga Dalang Kerusuhan

Namun, Tito menegaskan hal ini agar jangan sampai masyarakat menuduh polisi. Sebab, polisi melihat ada upaya menciptakan martir untuk menyalahkan aparat. 

Tujuannya, agar masyarakat marah dan menuduh polisi yang menjadi penyebab meninggalnya 6 orang tersebut.

Dugaan skenario martir ini diperkuat dengan terungkapnya senjata-senjata yang akan digunakan pada aksi 22 Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com