Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejagung Khawatir Ada Pengerahan Massa karena Upaya Deligitimasi Pemilu

Kompas.com - 07/05/2019, 16:27 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asisten Khusus Jaksa Agung Asep Nana Mulyana mengatakan persoalan kesalahan input Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) bisa berkembang menjadi upaya deligitimasi hasil akhir pemilu.

Pada akhirnya berpotensi memicu pengerahan massa usai Pemilu 2019.

"Kalau dibiarkan atau tidak disikapi lebih lanjut, itu dikhawatirkan akan mendelegitimasi pelaksanaan Pemilu 2019 yang tentu saja mengkhawatirkan kita semua akan menimbulkan pengerahan aksi masa," ujar Asep di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Baca juga: Mendagri Sebut Ada Upaya Delegitimasi KPU melalui Hoaks

Asep menyampaikan hal itu dalam rapat kerja bersama Komite I DPD tentang evaluasi Pemilu 2019. Dia khawatir pengerahan massa itu malah menimbulkan gejolak di masyarakat dan menciptakan ketidaktertiban.

Selain soal Situng, Kejaksaan Agung juga menyebut klaim kemenangan peserta pemilu menjadi potensi masalah dalam Pemilu 2019.

Baca juga: Wiranto: Aparat Akan Tindak Tegas Pihak yang Delegitimasi Penyelenggara Pemilu

Kejaksaan Agung khawatir klaim tersebut menimbulkan gejolak di masyarakat. Masyarakat bisa salah persepsi jika hasil akhir Komisi Pemilihan Umum (KPU) berbeda dari klaim sebelumnya. Akhirnya hasil Pemilu 2019 menjadi tidak dipercayai masyarakat.

"Ini tentu harus kita waspadai bersama, kita cermati bersama, yang pada akhirnya kalau kita biarkan akan menimbulkan salah persepsi nanti di kalangan akar rumput," ujar Asep.

Kompas TV Dukungan untuk KPU terus mengalir untuk menyelesaikan tugas penyelenggaraan pemilu. Terkait upaya-upaya mendeligitimasi KPU, akademisi punya data soal adanya akun robot di media sosial yang menyebar isu untuk menjatuhkan kpu. Kita bincangkan dengan dosen Fisipol Universitas Gajah Mada, Sigit Pamungkas dan pengamat politik dari Universitas Padjajaran, Muradi. #KPU #Delegitimasi #AkunRobot

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com