Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sebut Pimpinan JAD Lampung Telah Dipantau Sejak 2014

Kompas.com - 06/05/2019, 16:19 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antitroror Polri menangkap pemimpin jaringan Jamaah Anshor Daulah (JAD) Lampung, yakni SL alias Abu Faizal di Bekasi, Minggu (5/5/2019). Penangkapan itu dilakukan setelah Densus memantau pergerakan SL sejak 2014.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebut JAD Lampung termasuk jaringan yang terstruktur.

"Kelompok SL adalah jaringan terorisme yang terstruktur artinya mereka sangat kuat dan telah kita pantau sejak 2014 lalu," kata Dedi Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019).

Baca juga: Terduga Teroris dari JAD Tinggal di Bandung untuk Cari Tempat Usaha

Dedi mengatakan, JAD Lampung dilantik JAD Indonesia yang dipimpin Abdul Rahman. Pada November 2015, SL ikut pertemuan jaringan JAD di Malang, Jawa Timur.

Ia menjelaskan, misi pertama pertemuan tersebut adalah melakukan aksi terorisme di Jakarta. Misi tersebut terlaksana dengan peristiwa Bom Thamrin pada 14 Januari 2016. Pasca peristiwa itu, SL melarikan diri dengan kelompoknya.

"Mereka kembali beraksi pada 2017 saat kerusuhan yang di Mako Brimob, Depok. Selain itu, kelompok SL lainnya yang dari Lampung juga datang ke Jakarta untuk melakukan amaliah," paparnya kemudian.

Kala itu, seperti diungkapkan Dedi, tim Densus 88 menangkap beberapa anggota kelompok JAD Lampung. Dari hasil pemeriksaan, mereka mengaku dikoordinir oleh SL.

Baca juga: Polri Sebut Terduga Teroris SHS Bagian Kelompok JAD Jawa Barat

Adapun SL bersama anggota kelompoknya lari ke Papua dan melakukan pelatihan serta membentuk dua sel jaringan teroris.

"Kelompok pertama menuju Bekasi pada awal 2019 ini. Kelompok kedua akan bergabung ke Poso, Sulawesi Tengah," ujar Dedi.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap SL dan tujuh terduga teroris lainnya jaringan JAD Lampung di Bekasi, Tegal, dan Bitung (Sulawesi Utara) pada Kamis (2/5/2019), Sabtu (4/5/2019), dan Minggu (6/5/2019). Ketujuh tersangka lainnya adalah RH, M, AN, MC, MI, IF, dan T.

Kompas TV Detik-detik penangkapan dua terduga teroris oleh tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Kampung Cikunir, Jati Asih, Kota Bekasi, terekam video amatir warga. Dalam video amatir terlihat beberapa anggota densus menangkap salah satu terduga. Penangkapan dua terduga teroris, Tarifudin dan Samuel alias Ilham terjadi pada Minggu (5/5) pagi. Salah satu terduga teroris bernama Tarifudin tewas saat terkena ledakan bom yang hendak dilempar ke petugas, tetapi dicegah dengan tindakan penembakan oleh petugas. Menurut rencana, kedua terduga teroris akan menginap di sebuah rumah kontrakan seorang pengemudi ojek online bernama Eko, yang tak jauh dari lokasi penangkapan. Dari penuturan penghuni kontrakan, dirinya tidak mengenal kedua terduga teroris. Namun, ia mengenal sosok Ikbal, temannya yang menjadi perantara. Eko dan Ikbal sama-sama pernah bekerja di salah satu pabrik. Ikbal hanya menghubungi Eko dan menyatakan ada 2 temannya yang akan menumpang menginap. #TerdugaTeroris #TerorisBekasi #LedakanBom
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com