Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Prabowo Serahkan 3.000 Lembar Bukti Salah Input Situng KPU ke Bawaslu

Kompas.com - 03/05/2019, 17:14 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Tim relawan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang menangani bidang informasi teknologi mendatangi Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jakarta, Jumat (3/5/2019). Kedatangan mereka untuk menyerahkan barang bukti tercetak mengenai dugaan salah input data yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Data yang dimaksud adalah data yang digunakan KPU dalam Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Pemilu 2019. Relawan Prabowo-Sandi menduga dugaan kesalahan itu sebagai sebuah kecurangan.

"Dugaan kecurangan yang dilakukan oleh pihak tertentu dalam hal ini adalah IT, sistem IT di KPU," ujar Koordinator relawan IT BPN Prabowo-Sandi, Mustofa Nahrawardaya di Gedung Bawaslu.

Baca juga: Pramono Nilai Aneh Permintaan BPN agar Situng KPU Dihentikan

Mustofa dan relawan Prabowo-Sandi lainnya menyerahkan barang bukti berupa 3.000 lembar print screen Situng KPU. Tim relawan mulai mengumpulkan data dan melakukan perbandingan sejak 19 April hingga 29 April 2019.

Barang bukti tersebut dibawa menggunakan bundel dan sebuah kotak plastik.

Menurut Mustofa, awalnya ditemukan 9.440 kali kesalahan data. Kemudian, angka dugaan kesalahan data terus bertambah hingga mencapai 73. 715 kali kesalahan data.

Baca juga: Situng KPU Data 62,99 Persen: Jokowi-Maruf 55,98 Persen, Prabowo-Sandiaga 44,02 Persen

Jumlah itu terdapat pada 477.021 tempat pemungutan suara (TPS) yang digunakan sebagai sampling.

"Jumlah tingkat kesalahan 15,4 persen. Padahal TPS ada 810 sekian ribu. Kalau tidak berhenti, kecurangan bisa mencapai 30 persen," kata Mustofa.

Menurut Mustofa, temuan tim IT relawan Prabowo-Sandi menunjukkan ada lima provinsi yang paling banyak terdapat kesalahan data. Masing-masing yakni, Jawa Tengah 7.666 kali, Jawa Timur 5.826, Sumatera Utara 4.327, Sumatera Selatan 3.296 dan Sulawesi Selatan 3.219 kali.

Bentuk-bentuk kesalahan data

Menurut Mustofa, terdapat beberapa bentuk kesalahan data yang ditemukan. Misalnya, antara total suara dan kehadiran pemilih tidak sesuai jumlahnya. Seharusnya, total suara sama dengan dengan jumlah kehadiran.

Kemudian, suara total tidak cocok jika dibandingkan dengan suara sah maupun tidak sah. Semestinya, menurut Mustofa, jika suara sah dan tidak sah dijumlah, totalnya akan sama.

Selain itu, terdapat temuan total suara sah kalau tidak sesuai antara jumlah paslon 01 dan 02.

Kemudian, relawan Prabowo-Sandi juga menemukan data di mana jumlah pemilih di satu TPS mencapai 400 pemilih. Padahal, satu TPS jumlah pemilih dibatasi hanya 300 daftar pemilih tetap.

Penjelasan KPU

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com