JAKARTA, KOMPAS.com - Kurang dari dua pekan jelang bulan suci Ramadhan, kelompok relawan Perempuan Tangguh Pilih Jokowi (Pertiwi) dan Barisan Gus dan Santri (Baguss) Bersatu memilih untuk mendinginkan suhu politik.
Mereka menggelar syukuran di kawasan Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (26/4/2019) malam.
“Pilpres dan pileg sudah selesai. Sudah cukup masyarakat larut dalam kompetisi dan rivalitas politik. Kita bersyukur pileg dan pilpres berlangsung aman untuk kemudian kita berikan waktu kepada KPU menyelesaikan tugasnya,” kata Dara Wahid dari relawan Pertiwi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam.
Baca juga: Relawan Jokowi-Maruf Serukkan Persatuan Usai Pemilu 2019
Acara syukuran tersebut dilakukan dengan tumpengan bersama 250 orang warga sebagai wujud rasa syukur pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin unggul berdasarkan quick count lembaga-lembaga survei kredibel maupun real count sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Relawan Jokowi mengajak masyarakat yang hadir untuk turut menyejukkan tensi politik pasca-pilpres.
“Kurang dari dua pekan lagi sudah masuk Ramadhan. Mari sama-sama menyambut Ramadhan dengan mengademkan situasi politik. Apakah di bulan penuh berkah ini kita masih akan memproduksi narasi-narasi yang saling menjelekkan satu sama lain? Ini bulan ibadah, apakah memfitnah adalah ibadah?” kata Dara.
Selain syukuran, acara tersebut menjadi momen untuk ruwahan sebelum Ramadan.
Adapun ruwahan merupakan tradisi untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia.
“Ruwahan ini sekaligus untuk kita mendoakan para tokoh bangsa yang telah berpulang, termasuk para petugas KPPS yang meninggal dalam menunaikan tugasnya sebagai pahlawan demokrasi,” kata Dara.
Baca juga: Relawan Jokowi Minta BPN Buka-bukaan Data Quick Count
Ia juga mengatakan, perjalanan bangsa masih sangat panjang. Jangan sampai energi masyarakat habis hanya karena rivalitas politik yang tak berkesudahan.
“PR ke depan masih banyak. Kemiskinan, tantangan revolusi industri 4.0, terorisme, radikalisme, ketahanan pangan, dan perubahan iklim. Masakm hanya karena kompetisi politik kita berhenti berkarya dan menghabiskan waktu untuk saling mencela?” kata Dara.
"Sekarang sudah tidak ada lagi 01 dan 02. Yang ada cuma 03, Persatuan Indonesia. Bismillah, melalui syukuran ini, kita berdoa dan bermunajat agar bangsa kita tetap bersatu, senantiasa diberkahi agar semakin maju dan sejahtera,” ucap dia lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.