Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relawan Jokowi-Ma'ruf Gelar Syukuran Kemenangan Versi Hitung Cepat

Kompas.com - 21/04/2019, 16:29 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Relawan pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin menggelar syukuran untuk kemenangan pasangan nomor urut 01 itu di berbagai hitung cepat lembaga survei.

Syukuran digelar di Rumas Aspirasi Jokowi-Ma'ruf, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta, Minggu (21/4/2019).

Relawan Tim Bravo 5 yang tergabung dalam kelompok relawan Jokowi-Ma'ruf, Ruhut Sitompul menyatakan, syukuran merupakan bentuk kegembiraan para relawan atas keunggulan Jokowi-Ma'ruf dalam hitung cepat di berbagai lembaga survei.

"Jadi sebenarnya kami sudah menang, tapi di sinilah, kami bangga. Orang yang kami dukung Pak Jokowi orang yang sangat rendah hati, santun. Beliau tegas mengatakan, sabar. Kita masih menunggu real count tanggal 22 (Mei)," ujar Ruhut saat ditemui di Rumah Aspirasi.

Baca juga: Quick Count Pilpres 2019 Indikator Politik Indonesia, Jokowi-Maruf Amin Unggul 51,39 Persen di DKI Jakarta

Ruhut menambahkan, Jokowi meminta para pendukungnya untuk bersabar dan menunggu hasil penghitungan resmi. Namun, ia menilai imbauan Jokowi itu bukan berarti larangan bagi para relawan untuk bergembira merayakan kemenangan versi hitung cepat.

Karena itu, kata Ruhut, hari ini para relawan Jokowi-Ma'ruf merayakan kegembiraan dengan membuat syukuran yang diisi dengan doa dan acara bernyanyi bersama.

Selain itu, mereka juga membagikan bunga mawar putih kepada pengendara mobil dan motor yang melintas di depan Rumas Aspirasi Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Syukuran Kemenangan Jokowi-Maruf, Komunitas Difabel Solo Raya Tumpengan

Namun, Ruhut memastikan perayaan kegembiraan ini berjalan dengan damai dan tidak akan memancing emosi pendukung kandidat lain.

"Jadi gini, ini memang baik sekali. Kami semua sabar, tapi juga kami tidak bisa melarang yang mau menyampaikan glory, kegembiraan mereka dengan kemenangan ini," ujar Ruhut.

"Jadi enggak usah khawatir. Tapi kami tetap mendengar nasihat Bapak Jokowi, tapi siapapun masyarakat Indonesia mau mengadakan pesta kegembiraan, terserah. Yang penting patuh kepada semua aturan hukum," lanjut dia.

Kompas TV Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan yang menjadi bagian BPN Prabowo-Sandi tidak banyak berkomentar terkait berita pertemuan utusan Presiden Joko Widodo dengan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto. Syarief menilai itu menjadi kewenangan Prabowo dan menyatakan pertemuan itu baikuntuk persatuan bangsa.<br /> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br /> <!--[endif]-->
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com