Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 8 Jadwal dan Rute Mudik Gratis PT KAI

Kompas.com - 26/04/2019, 15:45 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Kereta Api Indonesia menyediakan 2.500 kursi untuk mudik gratis Lebaran 2019, baik untuk arus mudik maupun arus balik Lebaran 2019.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, untuk arus mudik dijadwalkan berangkat pada 26-27 Mei 2019 dan arus balik pada 15-16 Juni 2019.

Ada delapan kereta api yang termasuk dalam program mudik gratis yang disediakan PT KAI.

"Masyarakat yang tertarik untuk mengikuti program tersebut dapat mendaftarkan diri mulai tanggal 26 April - 8 Mei 2019 secara online melalui website mudikbumn.co.id," kata Edi kepada Kompas.com, Jumat (26/4/2019).

Edi mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap oknum yang meminta uang tertentu saat proses administrasi atau saat perjalanan, karena program ini tidak dipungut biaya apapun,

Berikut 8 rute dan jadwal kereta api untuk mudik gratis PT KAI:

1. KA Kertajaya Lebaran

KA Kertajaya Lebaran akan menempuh rute Pasar Senen- Surabaya Pasar Turi . Kereta diberangkatan pada 26 Mei 2019 pukul 08.45 WIB dan tiba pukul 20.25 WIB.

Sebanyak 310 kursi tersedia untuk program mudik gratis dengan kereta ini.

2. KA Brantas Lebaran

KA Brantas Lebaran diberangkatkan pada 26 Mei 2019 pukul 18.00 WIB dan tiba pukul 08.55 WIB. Kereta ini mempunyai rute Pasar Senen-Blitar, dengan kuota 310 kursi.

3. KA Kertajaya Lebaran

KA Kertajaya Lebaran dijadwalkan berangkat pada 27 Mei 2019 pukul 08.45 WIB dan tiba pukul 20.25 WIB dengan rute Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi, dengan kuota 314 kursi.

4. KA Brantas Lebaran

KA Brantas Lebaran mempunyai kuota sebanyak 316 kursi. Kereta menempuh rute Pasar Senen-Blitar, diberangkatkan pada 27 Mei 2019 pukul 18.00 WIB dan tiba pukul 08.55 WIB.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com