Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbandingan Suara Parpol Pemilu 2019 dengan 2014, Data "Quick Count" Litbang Kompas 87 Persen

Kompas.com - 18/04/2019, 11:04 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pemungutan suara pada Pemilu 2019 telah usai digelar kemarin, Rabu (17/4/2019) di semua wilayah di Indonesia.

Meski kegiatan pemungutan suara telah rampung, hasil resmi pesta demokrasi ini baru bisa diketahui saat Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pemilu, mengumumkan resmi hasil perolehan suara.

Perhitungan ini bisa membutuhkan waktu sekitar sebulan untuk menghitung rekapitulasi suara secara nasional. Estimasi KPU, penghitungan tersebut akan selesai dan bisa diumumkan ke masyarakat antara 25 April-22 Mei 2019.

Saat ini, hasil penghitungan awal bisa diketahui masyarakat dari hasil survei yang dilakukan berbagai lembaga, termasuk Litbang Kompas.

Selain menghitung perolehan suara hasil pertarungan pilpres antara Joko Widodo-Ma’ruf Amin dan Prabowo-Sandiaga Uno, Litbang Kompas juga menghitung perolehan suara di tingkat legislatif yang diperoleh oleh partai-partai politik peserta pemilu.

Meski belum terkumpul 100 persen, persentase perolehan masing-masing partai politik sudah dapat diketahui.

Sebagai informasi, data quick count Litbang Kompas yang terkumpul baru 87 persen. Data terakhir update pada Kamis (18/4/2019) pagi ini pukul 06.01 WIB.

Berikut ini perolehan suara 16 partai politik tahun ini dan perbandingannya dengan suara pada Pemilu 2014 berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum yang didokumentasi Badan Pusat Statistik (BPS).

PKB

Pemilu 2019: 9,39 persen       
Pemilu 2014: 9,04 persen

Partai Gerindra

Pemilu 2019: 12,82 persen      
Pemilu 2014: 11,81 persen

PDI-Perjuangan

Pemilu 2019: 20,22 persen     
Pemilu 2014: 18,95 persen

Partai Golkar

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com