Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Elite Tenangkan Pendukung

Kompas.com - 17/04/2019, 20:41 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (Kalla) berpesan kepada para elite politik agar menenangkan para kader dan pendukungnya sambil menunggu hasil resmi Pemilu 2019 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Kalla juga berpesan agar seluruh pihak turut mengawasi proses rekapitulasi suara yang akan dilakukan secara berjenjang dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga di tingkat nasional.

Baca juga: Prabowo Menang Tipis di 3 TPS Sekitar Kediaman Jusuf Kalla di Makassar

"Menenangkan kader-kadernya, pendukungnya, namun juga bekerja untuk tetap bersama-sama mengawasi proses perhitungan suara yang akan berjalan dalam waktu satu bulan ini, karena baru bulan Mei baru diumumkan secara resmi," ungkap Kalla dalam wawancara dengan KompasTV, Rabu (17/4/2019).

Kemudian, Kalla juga berpesan agar seluruh pihak menerima rekapitulasi resmi yang diumumkan dengan lapang dada, apapun hasilnya.

Baca juga: Kalla: Tingkat Partisipasi Pemilih Bisa di Atas 80 Persen

"Apabila sudah ada perhitungan akhir daripada KPU, kita harus menerimanya dengan lapang dada, baik yang menang, yang kalah akan menerima juga," kata dia.

"Kita rekonsiliasi bangsa ini bersatu kembali untuk bekerja untuk masa depan yang akan lebih baik lagi," lanjut dia.

Kompas TV Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berbicara dan menanggapi mengenai pelaksanaan Pemilu Umum 2019 dari kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (17/4). Simak wawancara Jurnalis Senior Harian Kompas Budiman Tanuredjo bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berikut ini. #WapresKalla #JusufKalla #Pemilu2019

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com