Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Sampai Saat Ini, Tak Ada Indikasi Akan Terjadi Kericuhan...

Kompas.com - 16/04/2019, 17:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memastikan, hingga sehari menjelang pelaksanaan Pemilu serentak 17 April 2019 besok, tidak ada indikasi terjadinya kericuhan.

"Sampai saat ini, tidak ada indikasi terjadi kericuhan. Tidak ada indikator yang menimbulkan ini akan terjadi sesuatu," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat dijumpai di Kantin Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (16/4/2019).

Baca juga: Pesan Menhan kepada TNI: Kalau Tak Terjadi Apa-apa Selama Pemilu, Diam Saja

 

Pemerintah lewat aparat keamanan bekerja secara teliti memonitor potensi munculnya gangguan keamanan. Tidak hanya di kota-kota besar, melainkan juga di pelosok Tanah Air.

"Sekali lagi, hasil pemantauan menunjukkan situasi keamanan relatif kondusif," tegasnya.

Namun, pemerintah tetap mewaspadai hal tersebut, khususnya pada waktu pascapencoblosan hingga proses penghitungan suara berjenjang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Karena adanya imbauan-imbauan (mengarah ke gangguan keamanan) dan kalah menang, ya itu juga salah satu menjadi indikator. Kami akan pantau terus," ujar Moeldoko.

Baca juga: Polri Minta Kedua Timses Tak Mobilisasi Massa Setelah Selesai Quick Count

 

Mantan Panglima TNI tersebut pun mengimbau masyarakat tak perlu khawatir dengan munculnya potensi gangguan keamanan. TNI-Polri memiliki pengalaman andal dalam menangani kondisi tersebut.

Moeldoko sekaligus mengimbau para politikus untuk tidak memprovokasi rakyat hanya demi kepentingan kekuasaan semata tanpa memandang persatuan dan kesatuan sebagai sebuah bangsa.

"Jangan ada satupun perilaku yang merusak demokrasi. Jangan ada masyarakat Indonesia yang menjadi takut menghadapi pesta demokrasi," ujar Moeldoko.

Kompas TV Kapolri, Jenderal Tito Karnavian memastikan Polri siaga untuk mengamankan pemilu. Polri menyiapkan pasukannya untuk mengantisipasi munculnya konflik khususnya di tingkat TPS. Untuk menjaga pemilu tetap kondusif, Polri juga mengimbau agar tidak ada mobilisasi massa dari pihak mana pun dalam menanggapi hasil Pemilu 2019. #Pemilu2019 #Polri #KeamananPemilu

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com