Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Gubernur Frans Lebu Ajak Warga NTT Pilih Jokowi

Kompas.com - 10/04/2019, 08:43 WIB
Abba Gabrillin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Mantan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengajak masyarakat NTT untuk memantapkan pilihan mendukung calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo.

Hal itu disampaikan Frans saat mengikuti kampanye PDI Perjuangan di Maumere, NTT, Selasa (10/4/2019).

"Kalau sudah pilih Jokowi, pilih PDI Perjuangan saja. Jelas yang paling menjaga dan membela Pancasila dan NKRI," ujar Frans di Lapangan Kabupaten Sikka, Maumere.

Baca juga: Bertemu Sekjen PDI-P, Masyarakat Adat Maumere Titip Pesan untuk Jokowi

Menurut Frans, pemerintahan Jokowi telah terbukti dalam 4 tahun terakhir. Frans mengatakan, masyarakat NTT ikut merasakan hasil kebijakan Jokowi.

Dalam orasinya, Frans juga membanggakan Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang dibuat pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Frans juga memperkenalkan program yang akan dibuat apabila Jokowi kembali terpilih sebagai presiden.

"Nanti akan ada 3 kartu sakti lainnya, KIP Kuliah, Kartu Sembako, dan Kartu Prakerja. Jadi jangan ragu memilih supaya lanjut semua program itu," ujar Frans.

Kompas TV Calon Wakil Presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahudin Uno, mengunjungi relawan dan simpatisan di Maumere, Flores, Nusa Tenggara Timur. Dalam kunjungannya, Sandiaga berjanji akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya dengan strategi berbasis pada pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk meningkatkan perekonomian warga Maumere.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com