JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Ratna Dewi Pettalolo mengingatkan peserta Pemilu 2019 untuk berkampanye dengan cara-cara yang baik di sisa masa kampanye.
Hal ini penting untuk memberikan pendidikan politik yang positif kepada pemilih.
"Kan esensi kampanye adalah pendidikan politik. Yang namanya pendidikan tentu menyampaikannya kan dengan cara yang baik. Bukan hanya soal kontennya saja (yang baik), tapi penyampaiannya baik juga," kata Ratna saat dihubungi, Selasa (9/4/2019).
Baca juga: Soal Gebrak Podium, Fadli Zon Bantah Prabowo Marah-marah
Jika kampanye disampaikan dengan cara yang baik, maka diharapkan muncul penerimaan yang baik pula dari masyarakat.
Ratna mengimbau, jangan sampai kemudian masyarakat punya persepsi bahwa pemilu menjadi ajang adu argumentasi yang negatif lantaran adanya aura negatif yang disampaikan peserta pemilu kepada pemilih.
Justru diharapkan, kampanye dapat melahirkan suasana pemilu yang menyenangkan, menggembirakan, dan memotivasi masyarakat mau datang ke TPS untuk menentukan pilihannya.
Baca juga: Menurut BPN, Ini Alasan Prabowo Emosional hingga Gebrak Podium Saat Kampanye
"Karena kampanye itu adalah ruang yang memamg disediakan oleh UU untuk dimanfaatkan dengan kegiatan positif dan membangun memberikan pendidikan politik bagi masyarakat," ujar Ratna.
Namun demikian, cara kampanye yang baik juga harus disertai dengan bekal yang baik. Bekal yang dimaksud adalah visi, misi, dan program yang nanti akan menjadi pertimbangan pemilih saat menentukan pilihan mereka.
Dari situ, diharapkan tercapai cita-cita bersama pemilu yang melahirkan pimpinan terbaik pilihan rakyat.
Baca juga: PDI-P: Rakyat Pilih Pemimpin yang Gebrak Hambatan, Bukan Gebrak Meja
"Kan pemilu ini sebuah medium untuk memilih wakil rakyat, memilih pemimpin nasional yang menjalankan roda pemerintahan. Tentu apa yang kita harapkan kan rakyat juga punya pertimbangan-pertimbangan yang baik yang rasional melalui apa yang mereka dapatkan di saat kampanye," kata Ratna.
Sebelumnya, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyebut Indonesia sedang "sakit". Prabowo juga menggunakan diksi "diperkosa" untuk menggambarkan kondisi Indonesia yang ia nilai sedang tidak baik.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo dalam kampanye terbukanya di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Baca juga: Cerita Prabowo Gebrak Podium Saat Bicara soal TNI/Polri dalam Kampanye di Yogyakarta
Kalimat Prabowo ini sempat disinggung oleh calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo saat menghadiri deklarasi Komunitas Olahraga Bersatu di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Jakarta, Minggu (7/4/2019).
Jokowi mengatakan, beberapa tahun ini Indonesia terus mendulang prestasi di ajang Internasional. Ia merasa sedih jika ada yang bilang Ibu Pertiwi sedang sakit.
"Jangan sampai ada yang bilang ibu Pertiwi sedang diperkosa. Yang benar itu ibu Pertiwi sedang berprestasi," kata Jokowi.