Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI Denny JA: Jokowi-Ma'ruf Unggul di Usia 30 Tahun ke Atas, Prabowo-Sandi di Usia Muda

Kompas.com - 02/04/2019, 21:31 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas pasangan capres cawapres nomor urut 01 Joko Widodo- Ma'ruf Amin unggul di kalangan 30 tahun ke atas.

Hal itu tercermin dalam survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis ke publik, Selasa (2/4/2019).

"Di kalangan berusia 19 tahun dan pemilih pemula dengan basis responden 4 persen, yang pilih Jokowi-Ma'ruf sekitar 43,1 persen hingga 49,5 persen. Sementara, yang memilih Prabowo-Sandiaga sekitar 50,5 persen hingga 56,9 persen," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa.

Selisih elektabilitas semakin ketat ketika survei beranjak di kalangan responden berusia 20-29 tahun.

Baca juga: BPN Prabowo-Sandi: Survei LSI Denny JA Kami Anggap Lucu-lucuan Saja

Dengan basis responden sebesar 16,7 persen, sekitar 48,3 persen hingga 54,7 persen memilih Jokowi- Ma'ruf. Sementara, sekitar 45,3 persen hingga 51,7 persen memilih Prabowo-Sandiaga.

Keadaan berbalik ketika survei mensasar responden berusia 30-39 tahun. Berbasis responden sebesar 24,1 persen, sekitar 56,3 persen hingga 62,7 persen memilih Jokowi- Ma'ruf. Sementara, sekitar 37,3 persen hingga 43,7 persen memilih Prabowo-Sandiaga.

Selisih elektabilitas mencapai puncak ketika survei mensasar responden berusia 40-49 tahun ke atas.

"Di kalangan usia 40-49 tahun dengan basis responden 25,9 persen, yang memilih Jokowi- Ma'ruf sekitar 59,3 persen hingga 65,7 persen. Sementara yang memilih Prabowo-Sandiaga sekitar 34,3 persen hingga 40,7 persen," ujar Ardian.

Baca juga: LSI Denny JA: Jokowi-Maruf 56,8 Persen-63,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 36,8 Persen-43,2 Persen

"Jadi, semakin usia tua, semakin unggul pasangan 01 dibandingkan 02, selisih elektabilitasnya semakin lebar," lanjut dia.

LSI Denny JA sengaja menampilkan hasil survei mengenai elektabilitas kedua pasang kandidat menggunakan model rentang. Tampilan demikian, papar Ardian, merupakan hasil perhitungan angka elektabilitas masing-masing kandidat, margin of error serta asumsi golput yang terjadi secara proporsional.

"Kalkulasi model seperti ini kami lakukan karena pilpres tinggal 16 hari lagi. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah proyeksi elektabilitas dengan mempertimbangkan angka margin of error survei dan asumsi golput," ujar Ardian.

Pengumpulan data survei dilakukan dari 18 hingga 26 Maret 2019. Survei yang dilakukan terhadap 1.200 responden ini menggunakan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei sebesar kurang lebih 2,8 persen.

Responden diberikan kuisioner serta melakukan tatap muka terhadap petugas survei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com