Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN Prabowo-Sandi: Video Rizieq Shihab soal Imbauan Menlu, Itu Pengawas yang Ngurusin...

Kompas.com - 02/04/2019, 17:56 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ahmad Muzani, mengatakan, video pernyataan Rizieq Shihab mengenai upaya Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta perwakilan di Arab Saudi memenangkan salah satu capres memang benar adanya.

Ia mengaku juga mendapat laporan bahwa perwakilan Indonesia yakni Konsulat Jenderal RI Jeddah, Arab Saudi mengarah pada upaya pemenangan salah satu capres.

"KJRI apa begitu? Saya dapat laporan juga bukan hanya habib Rizieq yang dapat laporan," kata Muzani saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Kemlu: Video Rizieq Shihab soal Imbauan Menlu RI di Saudi Fitnah

Walaupun mendapat laporan, Muzani enggan melaporkan hal itu kepada penyelenggara Pemilu. Ia mengatakan, pengawas Pemilu sudah ada di luar negeri, sehingga tak perlu menjadi tugas BPN.

"Itu pengawas lah yang ngurusin itu, kan ada pengawas Pemilu di sono, nambah-nambah kerjaan aja kita," ujarnya.

Ia pun menyebutkan, potensi kecurangan pemilu di luar negeri akan ada mengingat hari pencoblosan yang berbeda dengan di dalam negeri.

Baca juga: Kemlu Tak Akan Laporkan Rizieq soal Pernyataan yang Dianggap Fitnah

Kendati demikian, Muzani menyerahkan sepenuhnya pengawasan kepada penyelenggara Pemilu jika terjadi kecurangan. 

"Masalahnya begini, pencoblosan di luar negeri, kaya di Saudi itu hari Minggu, hari Jumat karena hari libur. Pemilu di sini hari Rabu. Di Hongkong, di Taiwan, di Malaysia hari minggu. Kertas suara dimasukin kotak suara. Kotak suara baru mau dibuka hari Rabu. Berapa hari tuh (jedanya)," tuturnya.

Lebih lanjut, Muzani mengatakan, kotak suara tak langsung dibawa ke daerah-daerah yang jauh, tetapi dibawa ke konsulat jenderal. Menurutnya, hal itu berbeda dengan kotak suara di dalam negeri.

Baca juga: Timses Jokowi: Kubu Prabowo-Sandi Bangun Framing Pemilu Curang

"Ada yang dibawa ke KBRI jaraknya ratusan meter. Semua di konsulat jenderal atau di KBRI disimpan di situ. Kotak suara, bukanya sekian hari kemudian. Kalau disini kan langsung," pungkasnya.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, video Rizieq Shihab yang menyatakan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi meminta perwakilan di luar negeri, khususnya di Arab Saudi, memenangkan salah satu calon presiden adalah fitnah.

"Video itu tidak benar bahwa Menteri Luar Negeri mengimbau perwakilan di luar negeri untuk memenangkan salah satu capres. Justru, Ibu Menlu selalu menekankan kepada semua perwakilan di luar negeri untuk bersikap netral," kata Arrmanatha kepada wartawan di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, seperti dikutip dari Antara, Senin (1/4/2019).

Baca juga: Menurut KPU, Ada Narasi yang Dibangun Seolah Pihaknya Curang

Arrrmanatha mengatakan Menlu RI berkunjung ke Arab Saudi untuk meresmikan kantor satu atap pelayanan perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di Konsulat Jenderal RI Jeddah, Arab Saudi.

"Kami tegaskan pula bahwa Menlu hanya berkunjung ke Jeddah, ke konsulat jenderal kita yang ada di sana, tidak ke KBRI di Riyadh," kata dia.

Kompas TV Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Al Shuhaibi, bertemu dengan sejumlah pimpinan Muhammadiyah. Salah satu topik yang dibahas dalam pertemuan adalah mengenai kasus hukum yang menimpa pimpinan FPI, Rizieq Shihab, di Arab Saudi beberapa waktu lalu. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Al Shuhaibi menyatakan perlu dicari tahu siapa pelaku yang memasang bendera hitam di kediaman Rizieq Shihab di Arab Saudi. Namun Osama enggan menyatakan secara gamblang apakah bendera tersebut dilarang oleh Pemerintah Arab Saudi atau tidak. Yang pasti menurut Osama, lafadz Tauhid memiliki arti penting bagi umat Islam. Selain itu Osama juga menyebut Rizieq tidak memiliki masalah secara finansial selama berada di Arab Saudi dan mendapat atensi dari Pemerintah Arab Saudi dan Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com