Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Litbang BPN: Hasil Survei Litbang Kompas Serupa Hasil Survei Internal 4 Bulan Lalu

Kompas.com - 21/03/2019, 12:17 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Litbang Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Harryadin Mahardika, menuturkan hasil survei Litbang Kompas serupa dengan hasil survei internal mereka 4 bulan silam.

"Sebenarnya kalau survei dari Kompas itu mungkin kira-kira sama dengan survei kita 4 bulan lalu. Hasilnya seperti itu," kata Harryadin saat ditemui di Media Center Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).

Dalam survei Litbang Kompas pada 22 Februari-5 Maret 2019, menunjukkan penurunan elektabilitas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan kenaikan elektabilitas Prabowo-Sandi.

Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf turun 3,4 persen, dari 52,6 persen di Oktober 2018 menjadi 49,2 persen.

Baca juga: Litbang Kompas: 73, 6 Persen Responden Jadikan Debat Pertama Pertimbangan dalam Memilih

Di sisi lain, Prabowo-Sandi mengalami kenaikan 4,7 persen, dari 32,7 persen menjadi 37,4 persen. Selisih suara antara kedua pasangan menyempit menjadi 11,8 persen.

Namun, untuk saat ini, Harryadin menuturkan bahwa selisih antara kedua paslon tersebut semakin menyempit.

Meski tak dapat mengungkapkan angka pasti hasil survei internal tersebut, ia mengatakan selisihnya sudah satu digit.

"Sudah sangat tipis, sudah hampir dikatakan sebenarnya sudah seri kalau tanding bola. Sudah bisa dikatakan imbang," ungkap dia.

Baca juga: Survei Litbang Kompas: Elektabilitas Jokowi-Maruf Turun 3,4 Persen, Prabowo-Sandi Naik 4,7 Persen

Namun, ia mengakui bahwa pergerakan hasil survei yang dilakukan setiap bulan itu sudah semakin melambat.

"Intinya kecepatan perubahannya melambat. Semakin dekat ke sini semakin melambat. Jadi kalau misal kita naik, naiknya juga melambat, kalau dia turun, turunnya juga melambat. Jadi kita melihat ini sudah terkonsolidasi," tuturnya.

Dengan hasil tersebut, ia pun mengaku sangat optimis bahwa Prabowo-Sandiaga dapat memenangkan Pilpres 2019.

Untuk survei Litbang Kompas dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error +/- 2,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com