JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora diketahui sempat mengancam warga untuk meminta perbekalan, di daerah Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Kelompok teroris tersebut melakukan pelarian secara terpisah yang terbagi ke dalam dua kelompok.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kelompok tersebut meminta makanan hingga benda seperti tas.
"Jaringan teroris tersebut sempat mengancam warga untuk minta tambahan perbekalan beras, kemudian juga jerigen berisi air dan kemudian meminta dibelikan garam, sepatu, dan tas," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (19/3/2019).
Baca juga: Masyarakat Diimbau Beri Informasi Gerakan Mencurigakan Kelompok Ali Kalora Cs
Kelompok tersebut diketahui membawa dua pucuk senjata api, salah satunya berjenis revolver.
Masyarakat pun merasa takut. Oleh karena itu, warga memberikan apa yang diminta kelompok itu.
"Saat itu masyarakat lagi istirahat, didatangi kelompok tersebut. Karena bawa senjata, masyarakat takut, jadi diberikan itu perbekalan," kata Dedi.
Menurut laporan masyarakat, anggota kelompok yang ditemui terdiri dari G alias Anas, G alias Nae alias Muklas, serta A. Sementara, masyarakat tak mengetahui identitas tiga orang lainnya.
Untuk Ali Kalora, ia diketahui bergerak terpisah bersama anggota lainnya.
Kelompok itu diketahui bergerak dari desa ke desa yang dianggap dapat menerima kehadiran mereka.
Baca juga: Satgas Tinombala Temukan Jejak Kelompok Ali Kalora, Pakaian hingga Logistik
Namun, menurut Dedi, pergerakan kelompok tersebut semakin sempit dan Satgas Tinombala terus melakukan pemantauan terhadap gerakan mereka.
Sebelumnya, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada 31 Desember 2018.
Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.
Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.