Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Tinombala Temukan Jejak Kelompok Ali Kalora, Pakaian hingga Logistik

Kompas.com - 25/02/2019, 16:43 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Tugas (Satgas) Operasi Tinombala menemukan sejumlah jejak milik kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menuturkan aparat gabungan menemukan jejak seperti pakaian hingga alat komunikasi, yang digunakan kelompok tersebut saat tinggal di hutan.

"Temuan-temuan yang didapat oleh Satgas Tinombala cukup banyak, jejak-jejak yang ditinggalkan oleh kelompok Ali Kalora," kata Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (25/2/2019).

Baca juga: Ali Kalora Cs Masih dalam Buruan Satgas Tinombala, Ini Perkembangan Terbarunya

"Ada berbagai macam peralatan selama dia tinggal di hutan, ada beberapa benda maupun alat-alat penerangan, alat-alat komunikasi, yang berhasil disita aparat gabungan," sambung dia.

Barang-barang tersebut ditemukan di posko tempat berkumpulnya kelompok yang dipimpin Ali Kalora, sebelum kembali melakukan pelarian secara terpisah.

Lokasi mereka, kata Dedi, semakin terdeteksi pada wilayah Poso dan Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.

Kini, Dedi melanjutkan, satgas masih terus mengejar 15 anggota kelompok tersebut. Salah satu cara yang terus dilakukan adalah dengan membatasi ruang geraknya, seperti jalur logistik.

Baca juga: Putus Jalur Logistik Ali Kalora cs, Polri Imbau Masyarakat Tak Bawa Perbekalan Berlebihan

Selain itu, mereka juga sudah mengupayakan langkah-langkah persuasif yang melibatkan keluarga daripada anggota kelompok tersebut.

Dedi menambahkan, Satgas Tinombala juga telah mengimbau masyarakat agar memberikan informasi terkait keberadaan kelompok itu.

"Kita sudah mengimbau terus, melalui pihak keluarga, saudara-saudaranya, dan masyarakat pun sudah betul-betul kita sosialisasikan untuk memberikan informasi sekecil apapun terkait gerakan-gerakan kelompok tersebut yang mencurigakan," kata dia.

Baca juga: Polri: Anak Kandung Santoso Bergabung dengan Ali Kalora Cs

Sebelumnya, aparat yang tengah membawa jenazah RB alias A (34), warga sipil korban mutilasi di kawasan Desa Salubanga, Sausu, Parimo, Sulteng, ditembaki sekelompok orang bersenjata yang diduga kelompok Ali Kalora, pada 31 Desember 2018.

Penembakan dilakukan saat salah seorang petugas hendak menyingkirkan kayu dan ranting pohon yang menghalangi jalan.

Kontak tembak aparat dengan kelompok teroris tak terhindarkan sehingga menyebabkan dua petugas yakni Bripka Andrew dan Bripda Baso, terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com