Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tweet soal Infrastruktur Langit, Ferdinand Hutahaean Bantah Hina Ma'ruf Amin

Kompas.com - 19/03/2019, 12:47 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengklarifikasi tweetnya soal infrastruktur langit yang akhirnya menimbulkan polemik.

Melalui akun Twitternya, @Ferdinand_Haean, Ferdinand menulis "Infrastruktur langit untuk orang tua menuju akhirat."

Saat dikonfirmasi, Ferdinand menuturkan bahwa tweet tersebut tidak ditujukan kepada siapa pun atau bahkan menghina calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin.

"Tidak ada tweet saya yang menghina. Dan tweet itu bukan untuk Pak Ma'ruf Amin sama sekali," ujar Ferdinand saat dihubungi, Selasa (19/3/2019).

Baca juga: Maruf Amin: Pemerintah Sudah Bangun Infrastruktur Darat, Laut, Udara, dan Langit

Ferdinand mengakui tweet itu memang terinspirasi dari pernyataan Ma'ruf Amin saat debat ketiga pilpres, Minggu (17/3/2019).

Namun, pernyataan di Twitternya itu ditujukan untuk dirinya sendiri yang ingin membangun "infrastruktur langit" saat tua nanti.

"Boleh dong saya bercita-cita masuk surga, membangun infrastruktur agar masuk surga. Insfrastruktur langit itu apa? Ya amal kebaikan, amal soleh dan ibadah yang akan saya bangun," ucapnya.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Jokowi-Maruf 57,6 Persen, Prabowo-Sandiaga 31,8 Persen

Ferdinand kemudian menghapus tweet itu karena telah menimbulkan polemik.

Sebab banyak pihak yang tidak suka, enggan mengklarifikasi maksud dari tweetnya dan bertabayun.

Ia membantah penghapusan tweet itu terkait rencana sejumlah pihak yang akan melaporkannya ke polisi. Ferdinand dianggap telah menghina Ma'ruf Amin melalui kicauannya itu.

"Tweet tersebut saya hapus karena menimbulkan kontroversi, sementara orang-orang tidak mau tabayun dan tidak mau bertanya kepada saya tentang apa maksudnya. Makanya saya hapus daripada menjadi kontroversi," kata Ferdinand.

"Bukan karena saya takut karena dituduh menghina. Tidak sama sekali. Tapi karena menimbulkan kontroversi. Karena tidak ada juga yang bertanya kepada saya maksudnya apa," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com