Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Total Ada 7 Terduga Teroris yang Ditangkap Terkait Jaringan Husain di Sibolga

Kompas.com - 15/03/2019, 16:36 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Densus 88 Mabes Polri telah meringkus tujuh terduga teroris jaringan Jamaah Ansharut Daullah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS, hingga Jumat (15/3/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo, mengungkapkan aparat awalnya menangkap P di Lampung, pada Sabtu (9/3/2019).

Dari P, diketahui bahwa ada rekannya sesama terduga teroris di Sibolga, Sumatera Utara, dengan nama Husain atau Abu Hamzah (AH).

"P menginformasikan ada temannya AH di Sibolga, dia memiliki kemampuan merakit bom dan bom yang didapat pada saat penggeledahan di tempat P itu merupakan bom yang dilatihkan oleh Saudara AH kepada P," kata Dedi di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).

Baca juga: Polri: Pola Perekrutan Terduga Teroris Husain Sasar Perempuan

Setelah itu, tim Densus menangkap AH pada Selasa (12/3/2019) di Sibolga. AH sempat menginformasikan kepada penyidik bahwa MSH, istri AH, memegang detonator pemicu bom di rumahnya.

Setelah proses negosiasi yang tidak berhasil, istri AH meledakkan diri bersama anaknya pada Rabu (13/3/2019) dini hari.

"Kenapa ngajak anaknya? Dia khawatir kalaiu anaknya enggak ikut dia, nanti akan terpisah di surga. Dengan pola seperti itu maka jam 01.40 istri AH meledakkan diri. Dia punya keyakinan kuat dengan cara seperti itu maka dia akan cepat masuk surga," kata Dedi.

Setelah dilakukan pengembangan, tim Densus 88 juga menciduk terduga teroris AK alias Ameng dan ZP atau Ogel yang ditangkap di Sibolga, Selasa (12/3/2019).

Baca juga: Polisi Temukan 4 Bom Ranjau di Rumah Terduga Teroris Husain

Menurut informasi dari kepolisian, AK menyumbang dana sebesar Rp 15 juta untuk membeli bahan perakitan bom.

Untuk terduga teroris ZP, perannya adalah merencanakan penyerangan dan membantu merakit bom.

Pendalaman lebih lanjut membuat tim menangkap terduga teroris R alias S dan M di Tanjungbalai, Sumatera Utara, pada Rabu (13/3/2019).

Dedi mengatakan, R alias S direkrut untuk menjadi istri kedua AH. Sementara itu, M diketahui merupakan penyandang dana dari kelompok Sibolga tersebut.

Penangkapan terakhir terhadap YS alias Khodijah yang ditangkap pada Kamis (14/3/2019) sore. YS ditangkap di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: Polri Sebut Terduga Teroris Husain Memiliki Kemampuan Merakit Bom

YS diduga ikut merencanakan penyerangan dan menginstruksikan anggota lain berinisial SH untuk mengunggah video berisi ancaman terhadap anggota kepolisian.

SH masih dalam pengejaran.

"SH juga diperintahkan oleh saudari Y untuk mengunggah video yang berisi konten ancaman kepada anggota Polri yang sedang bertugas," kata Dedi.

Hingga hari ini, polisi masih terus mendalami kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com