Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri: Pola Perekrutan Terduga Teroris Husain Sasar Perempuan

Kompas.com - 15/03/2019, 14:07 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap terduga teroris Husain alias Abu Hamzah (AH) menyasar perempuan untuk menjalankan teror.

Husain diduga tergabung dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daullah (JAD) yang berafiliasi dengan negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ia disebut berperan penting karena memiliki kemampuan merakit bom dan merekrut anggota.

"Pola rekrutannya dia sudah mulai merekrut perempuan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (15/3/2019).

Salah satu perempuan yang ia rekrut ialah YS alias Khodijah yang ditangkap pada Kamis (14/3/2019) sore, di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Baca juga: 5 Perkembangan Terbaru Setelah Ledakan dan Penangkapan Terduga Teroris di Sibolga

YS disebut telah merencanakan untuk menyerang aparat keamanan dan memerintahkan seorang anggota lain untuk menyebarkan video ancaman bagi anggota Polri.

"Dia itu akan melakukan amaliyah bersama AH. Jadi yang di Klaten berhubungan sama di Sibolga, AH juga," ujarnya.

Selain itu, terdapat pula seorang perempuan berinisial R yang direkrut untuk dinikahi sebagai istri kedua AH.

Baca juga: Diduga Jaringan Teroris Sibolga, Perempuan Asal Klaten Ditangkap Densus 88

Dedi menuturkan R juga telah ditangkap oleh tim Densus 88 Mabes Polri.

Istri AH yang berinisial MSH juga disebut telah terpapar radikalisme. MSH meledakkan diri bersama anaknya pada Rabu (13/3/2019) dini hari, setelah proses negosiasi yang dilakukan polisi tidak membuahkan hasil.

"Di AH sudah ada tiga wanita, yang satu istrinya yang meledakkan diri, yang dua R yang direkrut sebagai istri keduanya, dan yang tadi YS ditangkap di Klaten," ungkap Dedi.

Kompas TV Wakil Presiden Jusuf Kalla mengapresiasi Tim Kepolisian yang sudah bekerja maksimal dalam mengungkap kasus terorisme hingga ke Sibolga. JK tak mengira bahwa kasus terorisme sudah menyasar ke Sibolga. Wapres pun meminta kepada masyarakat agar mengawasi wilayahnya masing-masing agar ruang gerak teroris di Indonesia semakin sempit. #wapres #jk #bomsibolga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com